Bismillah,
"Ibuuuukkk…..
aku sedih. Gimana yaaaa. Aku belum bisa ngomong, jelasin kondisi anak ke anak
lain kalo mereka ngomong atau nanya tentang anakku 'kok matanya melotot terus,
kok matanya gak liatin ke yang lagi ngomong. kok mata nya ini dan itu "
"Belum
tau gimana cara yang baik biar mereka paham keadaan anak saya. Kadang suka
bingung jelasinnya.. Kadang ibu-ibu juga sering ngomongin anak saya. Tapi kalo
anak-anak kan ada yang belum ngerti"
Pertanyaan
ini singgah dalam timeline ibuk. Dan rasanya perlu ibuk bahas tersendiri dan semoga
juga bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua.
💕
Tidak
mudah memang menjelaskan kondisi kekhususan anak kita kepada orang lain.
Terlebih apabila diri kita selaku orangtua juga masih dalam situasi berdamai
dengan kondisi, masih menata hati, masih dalam proses penerimaan dimana emosi
diri tidak bisa dikatakan baik atau stabil.
Namun
kita juga tidak bisa membendung berbagai pertanyaan yang muncul.
Menghadapi
pertanyaan anak-anak tentunya tidak sama dengan bagaimana kita menyikapi bila
pertanyaan terlontar oleh orang dewasa. Pada anak-anak pada umumnya mereka
masih dalam proses belajar tentang berbagai hal dan menuntaskan rasa ingin tahu
yang tinggi dengan pola pikir mereka yang masih sederhana.
💕
Biasanya
ibuk hanya menjelaskan dengan perbandingan di antara mereka sendiri.
"hahahaha…
sini sini duduk sebelah ibuk, ibuk jelasin ya. Sekarang coba kamu melotot. Nah
bisa melotot kan.. sama berarti yaaa. Sama sama bisa melotot. Oiya kalian tahu
kan. Kalau ada orang yang pendek. Ada orang yang tinggi juga. Dan kalian juga
tahu ada yang bisa mendengar, ada yang tidak bisa mendengar. Trus ada juga
orang yang bisa berjalan dengan kakinya namun ada juga yang harus pakai kursi
roda. Sama halnya dengan Balqiz. Kalian bisa melihat, balqiz tidak bisa
melihat. Dan balqiz sama seperti kalian semua, bisa berteman kan kalian. Kalian
bisa naik sepeda, balqiz juga bisa naik sepeda. Kalian bisa ngobrol kan sama
balqiz"
Intinya
jelaskan dengan bahasa sederhana, bahwa perbedaan di dunia ini adalah hal yang
biasa. Dan walau berbeda, tetap ada hal-hal yang bisa dilakukan bersama sama.
💕
Dan….
Sejujurnya menjelaskan kondisi anak abk kita kepada orang dewasa justru lebih
rumit. Tidak sesederhana dengan situasi menjelaskan dengan anak-anak seperti
ilustrasi di atas. Akan lebih banyak 'emosi' yang terlibat di sini.
keterangan foto : balqiz kecil (usia 3-4tahun) sedang memegang bunga
Yang
harus menjadi perhatian diri kita adalah, kita yang tahu bagaimana mood dan
emosi kita. Itu dahulu yang kita fokuskan. Apabila mood dan emosi kita sedang
tidak stabil, ibuk sarankan jawab dengan senyum dan minggir jauh-jauh.
Kewarasan jiwa dan pikiran diri sendiri tetap diutamakan. Jangan merasa sungkan
atau terpaksa menjelaskan dalam situasi mood dan emosi tidak stabil karena akan
sangat mempengaruhi banyak hal. Jadi senyum dan minggir. 💕
Tidak ada komentar:
Posting Komentar