Minggu, 22 Februari 2009

gigit jari

beberapa bulan yang lalu bunda sempat bercerita tentang kebiasaan menekan mata pada anak-anak tunanetra yang juga dialami oleh balqiz, banyak saran dan masukan yang telah disampaikan oleh bunda, juga dari guru kami, bapak Didi Tarsidi yang juga sudah menerangkan dengan jelas kepada bunda. bunda ucapkan terimakasih banyak kepada semua sahabat bunda atas saran dan masukannya,... semuanya sangat berarti buat bunda.

Alhamdulillah sudah 2 bulanan ini, kebiasaan tersebut hilang. benar benar hilang sama sekali tidak lagi dikerjakan oleh balqiz. surprise banget buat bunda jadinya. karena sempat kuatir akan sulit sekali untuk menghilangkan kebiasaan tersebut, ternyata tiba-tiba "hilang".

ya sebenarnya hiperbola banget kalau dibilang "simsalabim" tiba-tiba hilang, karena semuanya juga perlu proses yang cukup lama dan benar-benar harus sabar plus kuat mental buat menjadi "satpam" akan kebiasaan balqiz itu. bunda bilang disini tiba-tiba ya karena memang trus tiba-tiba saja satu hari balqiz blas tidak menekan matanya lagi dan berlanjut hingga hari ini. mengingatkan bunda akan kejadian berulang dahulu yakni akan kebiasaan balqiz "ngempeng", yang trus tiba-tiba juga hilang. hehehehe....

namun........ berakhirnya kebiasaan tersebut, memunculkan sebuah kebiasaan lain yang juga bikin gemes bundanya. ternyata bunda belum boleh bersantai-santai,..... kebiasaan baru adalah gigit-gigit jari!!! ampyunnnn..... Bow Down



Kamis, 19 Februari 2009

hak milik

tidak beda dengan anak-anak yang lain, balqiz dan alifah juga sering "berantem" berebut sesuatu. entah itu mainan, entah itu berebut "bunda" atau berebut barang. dan kedua anak itu menyikapi urusan "perebutan" tersebut dengan berbeda sikap.

alifah akan sekuat tenaga berusaha merebut dan biasanya dia terkalahlah oleh balqiz diakhiri dengan tangisan serta teriakan "mengadu". berbeda sikap dengan kakaknya, jika berebut sesuatu balqiz akan sekuat tenaga mempertahankan barang yang sudah dipegang dan berdiam diri. benar benar diam tanpa suara dan tanpa gerakan, tetapi tangannya akan menggenggam dengan kuat barang yang menjadi "objek".

sikap demikian pula yang ditunjukkan oleh balqiz tadi pagi disekolah. balqiz berusaha mempertahankan "hak milik"-nya. apa yang diperebutkan? mejanya!!

pagi hari pelajaran dimulai dengan duduk bersama teman sekelasnya di meja bulat besar yang terdapat ditengah kelas. rangkaian session dari circle time pagi hingga session makan (snack time) dilakukan dimeja bulat. setelah mencuci peralatan makan yang dipakai saat makan, pelajaran selanjutnya adalah "motorik". nah di "session motorik" ini tiap anak akan duduk di mejanya masing-masing karena setiap anak mempunyai program "motorik" yang berbeda disesuaikan dengan kebutuhan dan program masing masing anak.



tadi pagi, meja yang biasa diduduki oleh balqiz, sedang dipakai oleh Alghif. berbeda dengan balqiz dan michael yang sudah lebih mandiri dalam belajar, Alghif memang masih banyak memerlukan bantuan dalam proses belajarnya, itulah kenapa Alghif tidak duduk bersama sama di meja bulat.

saat balqiz selesai membaca dikalender kegiatan, bahwa kegiatan selanjutnya adalah "motorik", otomatis balqiz berjalan menuju mejanya. walaupun sudah disampaikan kepada balqiz bahwa dimejanya sedang ada adek Alghif dan balqiz dipersilahkan buat duduk dimeja sebelahnya, balqiz tidak menghiraukan dan tetap keukeuh semaurekeuh menarik mejanya dan akhirnya dia duduk didepan Alghif,.... serta merta menunjukkan aksinya berdiam diri tidak bergerak,...




bujukan dari bu rini pun tidak mempan membuatnya mau bergeser pindah. whuaaaaaa asli lucu banget situasinya saat itu dan nyaris tidak bisa menahan ketawa melihatnya.





akhirnya Alghif yang mengalah dan berpindah kursi,... sementara balqiz? whuaaaaa langsung tersenyum lebar bisa mendapatkan kembali mejanya!!!





akhir dari pelajaran hari ini, konsep "berbagi" balqiz yang selama ini masih belum sukses harus segera menjadi perhatian bunda dan ibu guru dikelas,.. tapi asli tadi pagi thu lucu banget!!!!

Minggu, 15 Februari 2009

JAWS

JAWS disini bukanlah film JAWS tentang keganasan ikan hiu yang pernah nge-top ditahun 70-an yang lalu ya,... tapi JAWS disini adalah JAWS Screen Reader.

dari postingan bunda kemaren tentang mesin tik braille, terdapat pertanyaan dari sahabat bunda, ninis posch, mengenai bagaimana teman-teman tunanetra menggunakan komputer. teman-teman tunanetra juga sama mahirnya menggunakan komputer, bahkan mereka juga bisa ber-internet ria, bahkan juga nge-blog. Chatting? waaa..... dengan mudah bisa mereka lakukan.

semua itu bisa dilakukan dengan sebuah program yakni JAWS Screen Reader. dengan program JAWS ini yang diinstall ke komputer yang digunakan oleh teman-teman tunanetra. JAWS ini membantu mereka untuk membaca apa yang tampil dilayar mereka. untuk lengkapnya JAWS bisa dibaca di PC MEDIA,..

link yang ada di sidebar blog Allaboutbalqiz ini terdapat beberapa sabahat tunanetra yang memiliki blog dan mereka menggunakan aplikasi JAWS ini untuk membantu mereka berinteraksi. ada rama (pastilah sudah banyak yang tahu dengan kiprahnya), ai cahyati, mas hendra jp (beliau adalah komposer), ada mas joni julianto (oya mas joni ini baru saja meraih gelar S2-nya di University Leads, UK). ada aja teman-teman yang tergabung di KARTUNET.COM dimana KARTUNET sendiri adalah singkatan dari Karya TunaNetra. kemudian guru bunda yakni pak Didi Tarsidi.

jadi dengan JAWS mereka juga tidak mengalami kesulitan menggunakan komputer dan berinteraksi dengan internet,..


Senin, 02 Februari 2009

mesin tik braille



inilah wujud penampakan dari mesin tik braille. selain brailtex, kita bisa menggunakan mesin tik braille ini untuk dipergunakan sebagai menulis. berbeda dengan tuts yang ada didalam mesin tik biasa, pada mesin tik braille hanya terdapat 7 tuts yang dipergunakan. 6 tuts dipergunakan sebagai kombinasi huruf-huruf braille (ingat, huruf braille terdiri dari kombinasi susunan 6 buah titik).

jadi dari sisi terluar sebelah kiri adalah untuk titik 1, 2 dan 3 kemudian di sela oleh tombol spasi kemudian tiga titik selanjutnya adalah untuk titik 6,5,4. cukup besar bentuknya dan beratnya sekitar 3-5 kg.

ada yang masih manual dan ada juga yang sekarang sudah elektrik. dan baru-baru ini sudah muncul tipe yang baru dimana warnanya juga lebih cerah ada warna biru dan merah (emang ngaruh?) selain itu beratnya juga lebih ringan, dan untuk menekan tuts-tuts nya pun tidak diperlukan tekanan yang keras.




mesin tik braille ini salah satu alat tulis yang efektif sebenarnya bagi tunanetra, tetapi lagi-lagi terhalang dengan harganya yang amat sangat mahal, disamping memang harus memesan dari luar (Amerika), masih ada urusan pajak bea masuk (karena mesin tik braille ini masih termasuk dalam kategori "barang mewah" ) dan bea pengiriman, sehingga harga mesin tik braille yang tipe standar (gambar 1) , harusnya hanya berharga $690 setibanya di tanah air Indonesia tercintah ini menjadi $995,.... Bow Down (hitung sendiri berapa nilai tukar kurs rupiahnya). entah berapa harga mesin tik yang tipe baru ini, bunda belum sempat ngecek,.... Confused

karena baru bisa bercita-cita untuk bisa membelikan buat balqiz, ya sementara balqiz cuma bisa memakai mesin tik braille ini kalau sedang di sekolah,..




note;
foto mesin tik diambil dari perkins,..