Senin, 30 November 2009

tega!!

seperti biasanya balqiz menjemput alifah di sekolah, karena memang waktu pulang balqiz lebih cepat 1 jam dari waktu pulang alifah. sambil menunggu biasanya balqiz bermain di playground sekolah. saat kelas alifah sedang berbaris menuju pintu gerbang, bunda dan balqiz pun beranjak dari playground menuju gerbang sekolah.

setelah alifah keluar, beranjaklah kita menuju mobil. saat itu balqiz tidak mau berjalan, dia mengkaitkan kakinya ke kaki bunda. bunda tetap memaksa balqiz untuk berjalan, tidak mau menggendongnya, sekaligus berkata agak keras 'balqiz jalan!'. kita tetap berjalan menuju mobil walau diiringi dengan rengekan balqiz.

sebuah komen terlontar dari seorang 'eyang' yang menjemput cucunya;
'kenapa?'
'tidak mau jalan'
'ya sudah digendong saja. kasian kan udah gak liat masih juga dipaksa buat jalan sendiri'
dengan tidak memerdulikan komen tersebut, bunda tetap memaksa balqiz berjalan menuju mobil, toh jaraknya juga tidak jauh hanya sekitar 5 meteran.





melihat video diatas, dimana balqiz berjalan dari arah rumah ke rumah titi (neneknya) yang hanya berjarak 1 blok saja. bunda katakan bahwa 'proses berjalan' itu tidak terjadi dengan sendirinya!!! melainkan penuh dengan kerja keras, penuh dengan tangisan, rengekan, penuh dengan protes dan mungkin sebenarnya buat orang yang menyaksikannya sudah pasti pengen nyambit bunda pake batu segede gaban barangkali!!! dan waktu yang tidak bisa dibilang sebentar; 1 tahun!!! selama masa belajar berjalan itu, tidak terhitung balqiz menangis dan kemudian berlanjut dengan guling-guling dijalanan karena tidak mau berjalan.

tidak hanya dirumah saja, proses balqiz mau berjalan dari kelasnya menuju mobil tanpa digendong pun memakan waktu hampir 2 semester lamanya. juga penuh tangisan, rengekan, an berguling guling di halaman sekolah.

mungkin 'sang eyang' tadi juga berkeinginan yang sama, pengen nyambit bunda.

asal tahu saja,... sebenarnya bunda harus berperang batin. menebalkan tekad, menebalkan 'urat tega', membangun tembok yang sangat tebal dan kokoh untuk bisa tidak menangis!!!!! kalau nurutin hati, apa sih susahnya tinggal angkat anaknya dan gendong, masuk mobil, beres! tetapiiiiiiiii sampai kapan seperti itu??? jadi sebenarnya, jika yang terlihat bahwa bunda 'kejam' dengan membiarkan sang anak menangis, merengek, bahkan sampai berguling-guling dijalanan..... dalam hati bunda 'menangis' dan ingin segera menyudahi dengan menggendong dan memeluknya. tetapi, bukan seperti itu sebuah 'pembelajaran'.

sebagai ibunya, aku tahu kapan balqiz bersikap manja, dan kapan dia dalam kondisi 'panik'. kondisi siang tadi adalah sikap manja balqiz yang keluar, itulah sebabnya aku tetap memaksa balqiz untuk berjalan, berbeda jika memang balqiz dalam kondisi 'panik' tentunya aku akan memproteksinya.

negara tercinta kita, hingga saat ini, belum 'ramah' terhadap disable/ difable/ ABK/ orang cacat/ apapun istilahnya.... 'dunia diluar sana' masih teramat kejam. jika balqiz tidak kuat mentalnya, dan selalu bergantung kepada orang lain, sampai kapanpun dia tidak akan bisa mandiri dan maju. sementara tempaan diluar sana teramat keras dan 'kejam'. itu poin 1.

kemudian, sampai kapan bunda bisa terus mendampingi balqiz?? umur bunda adalah rahasia besar Allah SWT, kapanpun bunda bisa meninggal, mati! dan jika bunda tidak mempersiapkan balqiz dengan baik selama bunda masih hidup, selama bunda masih diberi umur,... sampai kapanpun balqiz tidak akan siap. pada saatnya bunda mati, ya otomatis balqiz pun akan mati separo hidupnya. dan bunda tidak ingin itu terjadi, poin 2.

oke, balqiz memang punya saudara kembarnya, alifah. tetapi sama dengan kondisi bunda.... sampai kapan alifah bisa terus mendampingi balqiz?? alifah pun pada waktunya nanti akan mempunyai kehidupan sendiri, sehingga janganlah nantinya balqiz menjadi 'beban' bagi alifah kelak, lantas alifah sendiri pun juga mempunyai umur yang terbatas pula.

intinya, tujuannya adalah, kemandirian balqiz. dan itu melalui sebuah proses yang panjang serta tidak mudah.

dan bunda juga tahu, kapan saatnya memeluk dan menyayang anak.... meluluskan segala kemanjaan mereka. bisa dipercaya memiliki mereka adalah sebuah hal yang termata istimewa buat bunda, terlebih mengingat perjalanan panjang untuk bisa memiliki mereka.

Sabtu, 14 November 2009

seatbelt vs terowongan


bulan ini banyak sekali hal-hal baru yang dipelajari oleh balqiz. untuk pertama kalinya balqiz bisa duduk sendiri dimobil dan menggunakan seatbelt. kemudian pencapaian terbesar adalah balqiz mau juga ber-ekplorasi dengan 'terowongan'.

selama ini jika bepergian, balqiz belum mau duduk sendiri. maunya dipangku menghadap ke dalam dan berposisi memeluk bunda atau si embak. kalaupun sesekali mau duduk 'hadap depan' (istilah balqiz) itu hanya sebentar saja, begitu misalkan mobil melewati lubang atau nge-rem mendadak, atau berbelok, serta merta balqiz merasa panik dan kembali lagi minta dipangku.

berulang bunda selalu bisikkan jika memangku balqiz, bahwa balqiz sekarang sudah 4 tahun umurnya, sudah besar, badannya pun sudah semakin besar. jadi kalau dipangku pastinya juga semakin berat dan tidak nyaman juga kan kalau duduk dipangku. lebih enak jika duduk sendiri. dan biar balqiz tidak panik, tidak bergerak jika sedang duduk sendiri di mobil nanti balqiz pakai seatbelt.

tidak mudah dan butuh waktu. mengenalkan 'seatbelt' pun juga butuh waktu. sudah bisa ditebak, awal-awal pembelajaran selalu penuh dengan teriakan dan tangis. tak jarang tendangan kaki balqiz pun melayang ke wajah bunda,..

satu kunci dari proses pembelajaran adalah kontinuitas. walau hanya sebentar tetapi tiap bepergian dicoba. minggu ini kejutan buat bunda,.. tanpa perlawanan dan protes binti panik bin tangis,... balqiz sukses duduk sendiri dan menggunakan seatbeltnya. Alhamdulillah,..

lantas, yang bikin kepala bunda pusing plus agak agak memancing emosi di beberapa minggu belakangan adalah kepanikan balqiz setiap hari senin dan selasa. jadwal kegiatan balqiz setiap senin adalah berenang dan jadwal kegiatan hari selasa adalah olahraga.

sebenarnya balqiz senang berenang, hanya saja kolam renang di sekolah memang agak dalam, jadinya balqiz tidak bisa menjejak dasar kolam. itu yang menjadi 'sumber kepanikan' balqiz. jadilah setiap saat mau berenang di sekolah, panik dan nervous bahkan tidak jarang pake acara mun-mun dikelas. walaupun sebenarnya kalau sudah masuk ke dalam air ya dia akan menikmati juga.

tapiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.....
kepanikan balqiz dihari senin masih bisa dinetralisir sendiri oleh dirinya, tapi tidak untuk hari selasa. sumber kepanikan balqiz adalah 'terowongan'. balqiz sama sekali tidak mau menyentuh apalagi masuk ke dalam terowongan. semakin hari kepanikan balqiz semakin tidak masuk akal. sampai-sampai jika hari selasa tiba, balqiz tidak mau mandi, dengan harapan jika tidak mandi maka tidak berangkat sekolah >.<

sempat berbicara dengan ibu guru balqiz yang berencana me-reject program tersebut, dikuatirkan akan mengganggu mentalnya. bunda akhirnya berpikir dan merenungkan apa yang sebaiknya bunda lakukan. karena kalau melihat keseharian tingkah laku balqiz, menurut bunda rasanya gak masuk akal jika balqiz sampai takut dengan 'terowongan'. yaaaa... dia loncat dari kursi aja berani, naik naik teralis jendela sampai diatas juga hayoo,..

akhirnya bunda putuskan mencoba meminjam 'terowongan' tersebut ke rumah, untuk melihat apa reaksi balqiz. jika memang usaha bunda tersebut gagal, ya sudah bunda akan meminta ke sekolah untuk mereject kegiatan tersebut.

dan hasilnya???????????????????
mengejutkan sekali!!!
karena ternyata prosesnya tidak sampai 15 menit, balqiz akhirnya mau memasuki terowongan itu!!!!!!!!!!

duh nak,.... kamu selalu penuh kejutan!

Rabu, 11 November 2009

Pendidikan Inklusi

Alhamdulillah hari Jumat 6 November 2009 lalu bunda dapat kesempatan menghadiri Refleksi Penyelenggara Pendidikan Inklusi atas undangan HKI. Sebuah kesempatan yang sayang dilewatkan mengingat bunda memang sedang dalam proses mempersiapkan Balqiz untuk bisa mengikuti pendidikan inklusi. Dan apa yang bunda peroleh memang berharga sekali buat bunda.

Apa sih inklusi itu? Buat banyak orang kata ‘inklusi’ memang belum familiar, apa seh inklusi itu????

Singkat kata; Pendidikan inklusi adalah penyelenggaraan pendidikan bagi ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) yang secara akademik/ intelektual mampu bersekolah di sekolah regular/ umum.

Jadi idealnya sekolah manapun tidak boleh ‘menolak’ siswa ABK yang mendaftar masuk. Tetapi pada kenyataannya, tidak semua sekolah mau dan siap menerima ABK. Banyak hal yang ‘menghalangi’

Terhitung sejak tahun 2005, dimana ada beberapa sekolah yang telah ditunjuk sebagai model ‘sekolah inklusi’.

Bunda simpulkan bahwa beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam menjalani pendidikan inklusi;

· Kesiapan ABK
· Kesiapan orangtua
· Sekolah tujuan
· Sarana prasarana
· Lingkungan
· GPK

v Rasanya 2 poin teratas yang paling penting dari segalanya. Kesiapan mental dari ABK dan orangtua. Karena objek utamanya ya ABK tersebut. Dengan pendampingan orangatuanya.

Walaupun poin-poin yang lainnya bukan berarti tidak penting, semuanya adalah saling mendukung dan berkaitan.

v Sekolah tujuan memang harus memiliki kesiapan tersendiri dalam menerima ABK untuk bisa ber-inklusi. Banyak sekolah yang mengemukakan beribu ‘alasan’ untuk membenarkan ‘menolak’ ABK. Sehingga yang terjadi adalah sekolah yang siap dan bersedia menyelenggarakan Pendidikan Inklusi letaknya jauh dari tempat tinggal. Sedangkan idealnya sekolah inklusi adalah berlokasi terdekat dari tempat tinggal.

Alasan yang umum diberikan pihak sekolah adalah;
· Sekolah tidak siap
· Tidak ada sarana prasarana
· Guru tidak berkemampuan meng-handle ABK
· Memikirkan ‘image’/ mutu sekolah
· Protes dari komite (orangtua siswa)


Sebenarnya kalau berbicara soal ‘siap’ rasanya semua sekolah harus siap, dimana perangkat UU-nya sebenarnya ada dan sudah jelas. Ditambah untuk daerah DKI ada PerGub-nya. Ditambah lagi saat ini yang baru saja ditandatangani adalah PerMen No. 70 Tahun 2009.

Hanya saja pada pelaksanaannya dikarenakan tidak adanya punishment dari perangkat UU yang ada, maka sekolah merasa ‘sah-sah’ saja untuk menolak siswa ABK.

Kalau yang disinggung soal ‘image’ ini yang bikin pusing,
‘bu, sekolah saya kan sekolah favorit! Trus kalo saya terima anak ibu, nanti sekolah saya gak jadi favorit lagi’
‘bu, nanti kalo saya terima anak ibu, trus mutu sekolah saya turun dong’
Atau…
‘bu, nanti gak ada lagi yang daftar ke sekolah sini, karena dianggap ini sekolah SLB’

Belum lagi jika adanya protes dari berbagai orangtua siswa lain, tidak mau anaknya bergaul dengan ABK. karena masih banyak masyarakat yang menganggap ketunaan sebagai ‘aib’, sebagai sesuatu yang ‘aneh’, sebagai sesuatu yang ‘punya dunia sendiri dan tidak seharusnya berada dalam lingkungan masyarakat norma;’.

v Sarana prasarana sekolah pun harus diperhatian, sebagai contoh untuk gedung sekolah yang bertingkat tentunya harus memikirkan bagaimana meng-handle ABK tunadaksa yang harus menggunakan kursi roda, kemudian tangga yang terjal pun harus diperhatikan penggunaannya bagi ABK tunanetra.

Termasuk didalamnya penyediaan buku buku braille yang diperlukan oleh ABK tunanetra, dan sistem ujian berikut ijasah bagi ABK Kesulitan Belajar.

v Lingkungan pun berperan penting, terutama dalam pembinaan mental psikologis anak. Diperlukan totalitas penerimaan lingkungan bagi ABK. Tidak hanya dari manajemen sekolah, tetapi juga dari para siswa lain, para orangtua.

v GPK disini adalah Guru Pendamping Kelas. GPK amat sangat diperlukan bagi ABK. Untuk pendampingan ABK di kelas, sebagai mediator antara ABK, guru, orangtua. Namun yang amat disayangkan keberadaan GPK ini juga membingungkan. Membingungkan buat siapa? sekolah mengatakan ‘tidak ada dana’ untuk bisa mengadakan GPK, bagi orangtua sendiri tidak semuanya berkemampuan untuk ‘meng-gaji’. Sementara menanti pengangkatan GPK oleh pihak pemerintah (dalam hal ini diknas), entah sampai kapan penantiannya berakhir. Pembiayaan dari LSM-pun terbatas. Dan idealnya GPK hanyalah GPK tidak merangkap sebagai guru kelas. Dikarenakan memang beban pekerjaanya pun rasanya tidak memungkinkan untuk dirangkap. Namun kenyataan yang ada dilapangan adalah GPK merangkap sebagai guru kelas.

Dan,...

Dengan begitu kompleksnya permasalahan inklusi ini, jujur membuat bunda ciut hati untuk bisa menjalani pendidikan inklusi bagi Balqiz. Kesannya jadi ‘Kalah sebelum Berperang’. Dalam hati bunda merenung, sanggupkah bunda mendampingi Balqiz, sanggupkah Balqiz menjalaninya?.

Setelah bunda telaah renungkan kembali, apa sih yang membuat hati bunda ‘ciut’???? yang bikin bunda ciut hati adalah, jika harus ‘babat alas’ (istilah; membuka jalan). Kenapa? Mengingat saat ini lokasi sekolah yang sudah ber-inklusi letaknya jauh dari tempat tinggal bunda. Jadi jika bunda memilih lokasi sekolah yang dekat dengan rumah, otomatis harus memulai kondisi ‘babat alas’, memulai dari sebuah angka 0 besar.

Bunda merasa; tidak mudah mengenalkan konsep inklusi untuk sebuah sekolah yang ‘belum mengenal inklusi’. Rasanya yang tergambar didepan mata adalah ‘penolakan’!

Mungkin jika nyemplung dalam sekolah yang telah ber-inklusi, bunda tidak se-ciut ini nyalinya.

Rasanya seperti pesimis, siapa tahu ternyata Balqiz amat sangat siap menjalani pendidikan inklusi? Who knows,...

Kamis, 17 September 2009

4 tahun AlifBaTa

Ya Allah Ya Rabb
Telah kau percayakan kepada kami ananda yang tercinta ini

Alifah Aishah Utami binti HM. Rustam
Balqiz Baika Utami binti HM. Rustam
Tantri Tamayanthi Utami binti HM. Rustam




Ya Allah Ya Rab
Tetap ijinkan hambaMU ini untuk mendampingi mereka,..




Ya Allah Ya Rabb
Limpahi mereka dengan barokahMU



Ya Allah Ya Rabb
Ijinkan mereka menjadi anak-anak Sholehah



Ya Allah Ya Rabb
Tiada kata selain Syukur Alhamdulillah




Allahu Akbar


Jumat, 28 Agustus 2009

balqiz@busway

hari ini kegiatan sekolah balqiz adalah OM (Orientasi Mobilitas) dengan menggunakan busway. sudah terbayang dalam benak bahwa balqiz pasti akan senang sekali. mengingat saat kita mencoba naik kereta listrik bulan lalu pun balqiz senang sekali menjalaninya. dan sebenarnya dalam hal ini bukan hanya balqiz saja yang 'belajar' tetapi bunda pun juga menjalani sebuah proses pembelajaran.

saat hendak berangkat, terlihat balqiz agak panik. menaiki mobil sekolah, balqiz tidak mau duduk menghadap depan. maunya duduk dipangku dan menghadap ke pelukan ibu gurunya, ibu rini. sebuah sikap balqiz jika dia merasa 'tidak aman' atau 'tidak nyaman' atau berada 'disebuah lingkungan baru'. dan otomatis dia selalu minta digendong, tidak mau berjalan sendiri.

bunda dan balqiz memang masih harus belajar dan berusaha keras menghadapi 'kepanikan' balqiz jika berada dalam situasi yang baru.

perjalanan menuju kampung rambutan agak tersendat lalulintas yang agak padat. balqiz sudah mulai agak tenang dan mau ngobrol. demikian juga teman-teman balqiz yang lain. ada aqif, raihan, dan michael yang masing-masing didampingi oleh ibu guru.

sesampai di halte busway kampung rambutan, tiap anak belajar membeli tiket dan bersamaan ada bis yang merapat di halte sehingga kita bisa segera masuk. tidak terlalu banyak penumpangnya, sehingga kita semua bisa duduk. oya, balqiz tidak tahu kalau bunda juga ikut serta dalam rombongan. jadi memang sudah menjadi perjanjian bunda dengan ibu gurunya bahwa bunda boleh ikut tetapi balqiz tidak boleh tahu. oke!!! no problem kok.

ada sebuah proses pembelajaran juga buat bunda. bukan semata hanya karena ingin mendokumentasikankan kegiatan balqiz saja. tetapi bunda juga 'menata hati' bahwa satu hari nanti balqiz akan benar-benar bepergian sendirian tanpa bunda. dan satu lagi yang penting adalah 'uji mental'.

kuatkah mental bunda!!!!! bunda memposisikan bahwa bunda berada di luar rombongan, sehingga bunda bisa leluasa juga melihat bagaimana reaksi 'masyarakat' akan keberadaan balqiz.

hasilnya???
satu dua pasang mata memandang takjub dan tertarik dengan keberadaan balqiz beserta teman-temannya. takjub disini dalam artian apresiasi yang positif. tetapiiiiiiiiiiiiii...... terdapat juga satu dua tiga empat lima,...... mata memandang dengan 'belas kasihan' bahkan terucap langsung dari mulut seorang ibu paro baya yang kebetulan duduk disebelah bunda sehingga bunda bisa mendengar dengan jelas; 'kasihan!' desis beliau.

alhamdulillah,... bunda bisa tersenyum dan mengikhlaskan hati mendengarnya. tidak mudah sahabat. berattttttttttt dan sedih rasanya. tetapi inilah uji mental.

sepanjang perjalanan menuju arah kampung melayu, balqiz dan teman-teman terlihat cukup menikmati perjalanan. michael sempat mencoba untuk berdiri di dalam bis sehingga dia bisa merasakan badannya bergoyang goyang mengikuti entakan bis. senyumnya langsung tersungging dibibirnya. sementara raihan dan aqif asyik menikmati snacknya,..... hehehehehe bikin ngiler yang pada puasa dong ya!!!

sesampai di terminal kampung melayu, kita semua turun dan sambil menunggu bis, balqiz dan teman-teman kemudian membeli air minum dalam botol yang dijual di mesin. tidak seperti yang pernah bunda jumpai saat bepergian keluar negeri dimana mesin penjual minuman menggunakan koin. mesin yang ada ini menggunakan voucher. jadi membeli dulu voucher dipetugas yang menunggu mesin barulah kita menggunakan voucher tersebut buat memilih minuman yang kita inginkan. lucu juga hehehehe,..

dalam perjalanan kembali dari kampung melayu menuju kampung rambutan, terlihat kelelahan di wajah anak-anak. agif dengan mudahnya langsung tertidur. sementara itu balqiz masih terus dibujuk untuk bisa duduk menghadap ke depan. akhirnya setelah dirayu rayu, mau juga duduk menyamping dan menghadapkan wajahnya ke depan. rupanya kantuk juga sudah menyapa balqiz,.. sempat terucap dari balqiz minta ijin ke ibu rini buat tidur 5 menit. lucu juga mendengarnya. pada akhirnya memang balqiz tertidur juga hingga sampai di terminal kampung rambutan. sementara raihan dan michael masih menikmati perjalanannya bahkan sempat bercanda dan merasakan bagaimana rasanya berdiri di dalam bis.

kembali menuju sekolah, balqiz sudah segar kembali dan terdengar lagi ocehannya yang menceritakan bahwa dia baru saja naik busway.

pelajaran hari ini;
balqiz
- masih harus belajar mengalahkan rasa panik berada ditempat baru & situasi yang ramai
- berkaitan dg diatas belajar untuk menumbuhkan rasa percaya diri
- belajar percaya kepada orang lain selain bunda dan pengasuhnya

bunda
- menguatkan mental bahwa satu masa nanti balqiz akan terjun bermasyarakat tanpa pengawasan bunda

sekolah
- menjadwalkan secara kontinue kegiatan seperti ini

masyarakat
- ABK tidak untuk dikasihani, tetapi diberi kesempatan yang sama dalam bermasyarakat

operator busway/ transjakarta
- melatih kembali pengemudi agar bisa benar-benar merapatkan posisi badan bis pada halte yang disinggahi tidak hanya sekedar berhenti.


Jumat, 21 Agustus 2009

pra-braille


keinginan para orangtua ABK tunanetra pastinya anaknya bisa segera menguasai braille sehingga bisa memudahkan sang anak untuk membaca menulis. sebenarnya bukan sesuatu yang muluk, hanyalah sebuah keinginan yang wajar dikarenakan memang braille lah sarana baca tulis bagi sang anak.



namun menuju fasih braille ada tahapan-tahapan yang harus dilalui anak, dan ini terkadang membuat orangtua merasa kok lama banget seh baru anakku diajarin braille. kok sudah sekian tahun anakku sekolah belum juga diajarin braille. atau yang ekstrim lagi,.. anak baru masuk sekolah, sang orangtua langsung meminta anak diajarin braille.

kembali mengingatkan bahwa 'mata' bagi penyandang tunanetra adalah; jemarinya, telinganya, hidungnya, keseluruhan indera selain mata adalah 'mata' bagi tunanetra. untuk mempelajari braille utama sekali adalah jemarinya.

disinilah sensitifitas jemari yang harus diasah. proses 'men-sensitifkan' jemari inilah yang membuat para orangtua seringkali tidak sabar, bahkan seringkali secara tidak langsung, secara tidak sadar 'membutakan' juga rasa sensitifnya.

kenapa bunda katakan orangtua malah secara tidak langsung secara tidak sadar 'membutakan' rasa sensitif jemari anaknya yang seharusnya menjadi 'mata'???? ini kembali lagi kepada proses 'menata hati' orangtuanya lagi.

orangtua sering kali tidak tega atau bahkan melarang sang anak 'meng-eksplore' jemarinya dengan melarang sang anak menyentuh berbagai benda, terlalu 'membantu' kepentingan sang anak sehingga pada akhirnya sang anak jarang sekali menggunakan 'jemarinya' untuk berkegiatan dan mengeksplore berbagai benda. nah yang demikian itu apakah tidaklah sebuah proses 'membutakan' juga rasa sensitifitas dan 'fungsi' dari jemarinya. tanpa disadari orangtua lebih senang mengambil alih fungsi jemari/ tangan sang anak.

contoh;
orangtua lebih senang langsung mengupaskan buah pisang dan kemudian menyuapkan kepada anak. sementara itu dalam mengupas buah pisang hingga memakannya ada sebuah tahapan yang 'penting'. dimana dalam proses tersebut seharusnya anak mengetahui bentuk buah pisang, anak mengetahui tekstur kulit buah pisang, anak mengetahui bagaimana caranya mengupas buah pisang, anak mengetahui tekstur dari isi buah pisang, anak mengetahui cara memakan buah pisang tersebut.

sepele sepertinya tetapi banyak proses pembelajaran di dalamnya.

jadi tahapan pra-braille bagi anak-anak penyandang tunanetra adalah mengasah rasa sensitifitas dan fungsi dari jemarinya dahulu. anak bisa mengenali benda apa yang sedang diraba, dipegang, bisa merasakan tekstur dari benda benda yang sedang dipegang.

barulah setelah mengasah 'mata', anak bisa memulai tahapan pengenalan huruf huruf braille. dan yang tidak kalah penting lagi adalah orangtuanya dahulu yang harus belajar mengenal dan menguasai braille.


Jumat, 03 Juli 2009

menata hati

andai saja bisa tawar menawar dengan Allah, saya sudah pasti akan berada di urutan pertama melakukannya. tetapi memiliki anak berkebutuhan khusus bukanlah sesuatu yang bisa ditawar. mau tidak mau, suka tidak suka, harus diterima. penerimaan orangtua ABK inilah yang menjadi sebuah 'pekerjaan' besar. urusan penerimaan adalah urusan 'hati'.

dari banyak obrolan dengan para orangtua, baik di lingkungan sekolah balqiz, di lingkungan lsm, maupun pada kesempatan2 ngumpul bersama para orangtua dari anak berkebutuhan khusus. ada satu yang menjadi kesamaan hal, yakni; semua orangtua melalui sebuah tahapan 'menata hati'.

yang membedakan hanya soal waktu. ada yang cepat, ada yang lambat, dan ada juga yang sama sekali tidak pernah sanggup untuk 'menata hati'-nya. ada dimanakah aku?!

terkadang orangtua ABK merasa sudah memenuhi kewajibannya untuk memberikan perawatan, pendidikan bagi anaknya. namun apakah dirinya sudah benar-benar 'menata hati'nya?

beberapa kasus yang sudah terjadi, orangtua sudah menyekolahkan anaknya pada sebuah lembaga khusus. namun setelahnya? ternyata orangtua masih berperang dengan 'hati'nya sendiri, terbukti setelah dari sekolah dan anak kembali kepada orangtuanya, orangtua tetap tidak siap dengan anaknya.

ada juga dengan kasus, pasangan orangtua yang memiliki jabatan 'tinggi' dan cukup terkenal dalam masyarakat memilih untuk menyembunyikan saja anaknya dirumah demi 'nilai tinggi' tersebut.

saya sendiri, hingga detik ini pun, masih belajar dan belajar untuk bisa 'menata hati'. saya berharap saya berada dalam deretan 'orangtua yang cepat bisa menata hati-nya'. modal 'menata hati' inilah yang membuat saya bisa 'berpikir jernih' demi memberikan yang terbaik buat anak-anak saya,.. terutama balqiz.

cara saya 'berpikir jernih' terkadang mengabaikan banyak hal. salah satunya adalah ; mengabaikan 'apa yang ada dalam pikiran orang',
mengabaikan 'apa kata orang'.
dan berusaha senyaman mungkin dengan kondisi tersebut.
jika saya nyaman, maka saya akan bisa memberikan kenyamanan bagi balqiz. cara tersebut terbukti efektif untuk memompa diri saya.

saya pernah merasakan emosi yang teramat 'marah' dimana hampir hampir saya tidak bisa menguasai diri saya, saat seseorang yang masih terhitung 'kerabat' memberikan pertanyaan 'apa kamu gak malu punya anak seperti itu?'

kalo aku telanjang, iya aku akan malu
tetapi memiliki balqiz? yang katanya 'seperti itu'? sama sekali tidak!!! saya amat sangat bangga memiliki balqiz.

sulit memang masalah 'menata hati' ini. tetapi harus dilewati dan dijalani.

ALLAHU AKBAR ~ Allah Maha Besar

Minggu, 10 Mei 2009

memakai kaos kaki & sepatu

mudah tetapi tidak mudah.
apa sih susahnya memakai kaos kaki, tentu begitu pertanyaan yang terbersit dalam hati kita. ya memang tidak susah untuk memakai kaos kaki. nah bagaimana balqiz belajar memakai kaos kakinya?




setiap balqiz berangkat sekolah, bunda biasakan dia memakai kaos kaki dan sepatu. saat memakaikan kaos kaki dan sepatu untuk balqiz, bunda atau pengasuh balqiz sambil bertutur apa yang saat itu sedang dilakukan. selain itu juga membawa tangan balqiz dibawah tangan kita dan memakaikan kaos kaki serta sepatu bersama-sama.




setelah balqiz bisa mengerti konsep dari kaos kaki dan sepatu, serta sudah mulai terlihat bisa memakainya sendiri, mulailah kita selalu meminta balqiz memakai atau membukanya sendiri. membutuhkan sebuah proses yang lama memang, dan tidak serta bisa langsung rapi. tetapi karena selalu dilakukan secara kontinyu, Alhamdulillah balqiz sudah bisa memakai dan melepas kaos kaki serta sepatunya sendiri.




Good Job my girl!!


Selasa, 10 Maret 2009

balqiz@hospital

sudah lama bunda tidak update cerita tentang balqiz. ya disamping kesibukan bunda memang sedang banyak, balqiz sendiri juga baru saja sembuh dari sakit. Alhamdulillah saat ini balqiz sudah sembuh, sudah pulang dari rumah sakit. tetapi memang belum kembali masuk sekolah karena masih pemulihan. Insya Allah minggu depan balqiz bisa sekolah lagi seperti biasa.

Senin, 2 maret 2009
aktifitas balqiz seperti biasa, berangkat sekolah di sekolahpun dia ingat kalau hari senin pasti upacara. hingga saat pelajaran berenang pun balqiz masih baik-baik saja bahkan lebih baik dari minggu sebelumnya kali ini saat berenang balqiz sudah lebih enjoy. sepulang dari sekolah memang sudah terasa agak hangat suhu badannya, bunda kasih tempra dan balqiz tidur siang.

saat sore, bangun dari tidur, suhu badan balqiz malah tinggi dan setelah diukur tertera angka 40'c. tanpa pikir panjang bunda langung putuskan untuk segera ke rsia hermina jatinegara buat ke dokter. kebetulan dr.Idham dokter yang selama ini merawat balqiz ada jadwal praktek sore. sampai di rumahsakit, balqiz dapat urutan nomer 3. tetapi dokternya belum datang. saat bunda coba hubungi dokternya masih dalam perjalanan dari hermina bekasi. oleh perawat jaga, suhu badan balqiz diukur ulang masih tinggi 39,8'c

bukan balqiz namanya kalo dia bisa duduk diam selama beberapa lama. balqiz maunya jalan-jalan seputaran lantai 4 poli anak. tidak lama kemudian balqiz minta pipis. diantar dengan ida, pengasuhnya, ke toilet. dan..

tiba-tiba saja mbak ida keluar dari toilet sambil menggendong balqiz dan berteriak
"ibu... ibu ini adek kenapa!!"

seketika bunda melihat kondisi balqiz sudah diam tidak bergerak dan sekujur badannya sudah dingin membiru. bunda tepok kedua pipinya dan berteriak memanggil namanya tetapi tidak ada reaksi. perawat rumah sakit yang melihat segera melarikan ke ruang ugd.

rasanya saat menunggu lift dan perjalanan menuju ugd yang terletak dilantai 1 lama sekali. andai saja bisa ber-simsalabim sudah sampai di ruang ugd. tidak bisa diceritakan bagaimana perasaan bunda saat itu. intinya adalah rasa panik, bingung, sedih, takut, semua campur aduk tidak karuan. sesampai di ruang ugd segera ditangani oleh dokter yang bertugas (dr. Martina) dan diberikan oksigen. cukup lama barulah balqiz berteriak dan menangis keras sekali. langsung lemas rasanya badan bunda, sekaligus lega bahwa balqiz sudah tersadar kembali. dr. Martina segera menghubungi dr.Idham dan meminta balqiz untuk dirawat inap.



Selasa, 3 maret 2009
suhu badan balqiz masih belum stabil masih tinggi dan angkanya tidak beranjak dari 39-40'c. tidurnya pun tidak bisa nyenyak, gelisah dan mengigau. sepanjang malam beberapa kali terbangun dan sulit untuk bisa kembali tidur lagi. diperparah dengan adanya diare.

hingga sekitar pukul 19.00, tiba-tiba saja balqiz menggigil hebat. badannya terasa dingin dan dia sendiri mpe gemetaran sekujur badan. bunda yakin sekali rasanya pasti tidak nyaman sekali. menurut dokter jaga dan perawat yang saat itu menangani, kondisi demikian adalah sebuah indikasi dari suhu badan yang turun dan kemudian akan naik lagi. serasa bunda sedang naik jetcoster harus melihat balqiz seperti itu. menjelang tengah malam suhu badan balqiz semakin stabil bahkan dia kemudian berkeringat banyak sekali hingga harus ganti baju sampai 4 kali. Alhamdulillah.

Rabu, 4 maret 2009
kondisi balqiz mulai stabil. suhu badannya berkisar di angka 37'c. walau sudah terlihat segar dan mulai mau tertarik untuk bermain kembali tetapi masih terlihat lemah, dikarenakan ada diarenya belum reda. balqiz lebih bersemangat lagi saat kakaknya alifah datang mampir menjenguk. saat itu alifah datang ke rumah sakit juga dalam rangka berobat dikarenakan terserang radang tenggoroan.




Kamis, 5 maret 2009
balqiz sudah semakin pulih, suhu badannya stabil berkisar di angka 36'c. sudah normal kembali. diarenya sudah berhenti. nafsu makannya pun sudah membaik walaupun belum banyak yang bisa masuk ke dalam perutnya. setelah panasnya reda barulah muncul batuk. dr.Idham mengatakan jika sehari ini suhunya normal stabil dan diarenya benar benar reda, besok bisa pulang. dan infus yang terpasang ditangan kirinya juga sudah bisa dicabut.

bunda yakin sekali jika balqiz mengerti makna ucapan dari dr.Idham tersebut, karena sontak balqiz menjadi amat sangat aktif. terlebih tanpa adanya infus. langsung serta merta dia minta turun dari tempat tidur dan OM berkeliling sekitar kamarnya. tak lupa dengan hobbynya loncat-loncat. bahkan sempat juga jalan-jalan naik turun lift rumahsakit,.. senangnya bisa melihat balqiz aktif kembali.




Jumat, 6 maret 2009
saat dr.Idham visit di pagi hari dan melihat kondisinya serta mendengar laporan dari perawat serta bunda, diputuskan balqiz boleh pulang. Alhamdulillah. diagnosa penyakit yang diderita balqiz adalah kejang demam. dikarenakan virus di tenggoroannya.

setelah dirunut kebelakang, ya masuk akal hal demikian terjadi pada diri balqiz. balqiz sedang eksplore dengan segala macam rasa. jadi segala sesuatu yang sedang dipegang balqiz pastilah langsung dijilat, bahkan lantaipun tidak segan dijilat olehnya. diperparah dengan kebiasaannya menggigit jari/ kuku. sudah berbagai cara untuk mencegah namun ya kelalaian bunda jugalah tetap saja bisa kecolongan.

dalam peristiwa ini, satu yang bunda syukuri adalah saat balqiz mengalami kejang, kita sudah berada di lingkungan rumah sakit. bunda tidak bisa membayangkan jika kejadian kejangnya balqiz terjadi saat dirumah atau dalam perjalanan menuju rumah sakit. kalau mengingat hal itu, merinding rasanya bunda. Terimakasih Allah, Allahu Akbar.


Minggu, 22 Februari 2009

gigit jari

beberapa bulan yang lalu bunda sempat bercerita tentang kebiasaan menekan mata pada anak-anak tunanetra yang juga dialami oleh balqiz, banyak saran dan masukan yang telah disampaikan oleh bunda, juga dari guru kami, bapak Didi Tarsidi yang juga sudah menerangkan dengan jelas kepada bunda. bunda ucapkan terimakasih banyak kepada semua sahabat bunda atas saran dan masukannya,... semuanya sangat berarti buat bunda.

Alhamdulillah sudah 2 bulanan ini, kebiasaan tersebut hilang. benar benar hilang sama sekali tidak lagi dikerjakan oleh balqiz. surprise banget buat bunda jadinya. karena sempat kuatir akan sulit sekali untuk menghilangkan kebiasaan tersebut, ternyata tiba-tiba "hilang".

ya sebenarnya hiperbola banget kalau dibilang "simsalabim" tiba-tiba hilang, karena semuanya juga perlu proses yang cukup lama dan benar-benar harus sabar plus kuat mental buat menjadi "satpam" akan kebiasaan balqiz itu. bunda bilang disini tiba-tiba ya karena memang trus tiba-tiba saja satu hari balqiz blas tidak menekan matanya lagi dan berlanjut hingga hari ini. mengingatkan bunda akan kejadian berulang dahulu yakni akan kebiasaan balqiz "ngempeng", yang trus tiba-tiba juga hilang. hehehehe....

namun........ berakhirnya kebiasaan tersebut, memunculkan sebuah kebiasaan lain yang juga bikin gemes bundanya. ternyata bunda belum boleh bersantai-santai,..... kebiasaan baru adalah gigit-gigit jari!!! ampyunnnn..... Bow Down



Kamis, 19 Februari 2009

hak milik

tidak beda dengan anak-anak yang lain, balqiz dan alifah juga sering "berantem" berebut sesuatu. entah itu mainan, entah itu berebut "bunda" atau berebut barang. dan kedua anak itu menyikapi urusan "perebutan" tersebut dengan berbeda sikap.

alifah akan sekuat tenaga berusaha merebut dan biasanya dia terkalahlah oleh balqiz diakhiri dengan tangisan serta teriakan "mengadu". berbeda sikap dengan kakaknya, jika berebut sesuatu balqiz akan sekuat tenaga mempertahankan barang yang sudah dipegang dan berdiam diri. benar benar diam tanpa suara dan tanpa gerakan, tetapi tangannya akan menggenggam dengan kuat barang yang menjadi "objek".

sikap demikian pula yang ditunjukkan oleh balqiz tadi pagi disekolah. balqiz berusaha mempertahankan "hak milik"-nya. apa yang diperebutkan? mejanya!!

pagi hari pelajaran dimulai dengan duduk bersama teman sekelasnya di meja bulat besar yang terdapat ditengah kelas. rangkaian session dari circle time pagi hingga session makan (snack time) dilakukan dimeja bulat. setelah mencuci peralatan makan yang dipakai saat makan, pelajaran selanjutnya adalah "motorik". nah di "session motorik" ini tiap anak akan duduk di mejanya masing-masing karena setiap anak mempunyai program "motorik" yang berbeda disesuaikan dengan kebutuhan dan program masing masing anak.



tadi pagi, meja yang biasa diduduki oleh balqiz, sedang dipakai oleh Alghif. berbeda dengan balqiz dan michael yang sudah lebih mandiri dalam belajar, Alghif memang masih banyak memerlukan bantuan dalam proses belajarnya, itulah kenapa Alghif tidak duduk bersama sama di meja bulat.

saat balqiz selesai membaca dikalender kegiatan, bahwa kegiatan selanjutnya adalah "motorik", otomatis balqiz berjalan menuju mejanya. walaupun sudah disampaikan kepada balqiz bahwa dimejanya sedang ada adek Alghif dan balqiz dipersilahkan buat duduk dimeja sebelahnya, balqiz tidak menghiraukan dan tetap keukeuh semaurekeuh menarik mejanya dan akhirnya dia duduk didepan Alghif,.... serta merta menunjukkan aksinya berdiam diri tidak bergerak,...




bujukan dari bu rini pun tidak mempan membuatnya mau bergeser pindah. whuaaaaaa asli lucu banget situasinya saat itu dan nyaris tidak bisa menahan ketawa melihatnya.





akhirnya Alghif yang mengalah dan berpindah kursi,... sementara balqiz? whuaaaaa langsung tersenyum lebar bisa mendapatkan kembali mejanya!!!





akhir dari pelajaran hari ini, konsep "berbagi" balqiz yang selama ini masih belum sukses harus segera menjadi perhatian bunda dan ibu guru dikelas,.. tapi asli tadi pagi thu lucu banget!!!!

Minggu, 15 Februari 2009

JAWS

JAWS disini bukanlah film JAWS tentang keganasan ikan hiu yang pernah nge-top ditahun 70-an yang lalu ya,... tapi JAWS disini adalah JAWS Screen Reader.

dari postingan bunda kemaren tentang mesin tik braille, terdapat pertanyaan dari sahabat bunda, ninis posch, mengenai bagaimana teman-teman tunanetra menggunakan komputer. teman-teman tunanetra juga sama mahirnya menggunakan komputer, bahkan mereka juga bisa ber-internet ria, bahkan juga nge-blog. Chatting? waaa..... dengan mudah bisa mereka lakukan.

semua itu bisa dilakukan dengan sebuah program yakni JAWS Screen Reader. dengan program JAWS ini yang diinstall ke komputer yang digunakan oleh teman-teman tunanetra. JAWS ini membantu mereka untuk membaca apa yang tampil dilayar mereka. untuk lengkapnya JAWS bisa dibaca di PC MEDIA,..

link yang ada di sidebar blog Allaboutbalqiz ini terdapat beberapa sabahat tunanetra yang memiliki blog dan mereka menggunakan aplikasi JAWS ini untuk membantu mereka berinteraksi. ada rama (pastilah sudah banyak yang tahu dengan kiprahnya), ai cahyati, mas hendra jp (beliau adalah komposer), ada mas joni julianto (oya mas joni ini baru saja meraih gelar S2-nya di University Leads, UK). ada aja teman-teman yang tergabung di KARTUNET.COM dimana KARTUNET sendiri adalah singkatan dari Karya TunaNetra. kemudian guru bunda yakni pak Didi Tarsidi.

jadi dengan JAWS mereka juga tidak mengalami kesulitan menggunakan komputer dan berinteraksi dengan internet,..


Senin, 02 Februari 2009

mesin tik braille



inilah wujud penampakan dari mesin tik braille. selain brailtex, kita bisa menggunakan mesin tik braille ini untuk dipergunakan sebagai menulis. berbeda dengan tuts yang ada didalam mesin tik biasa, pada mesin tik braille hanya terdapat 7 tuts yang dipergunakan. 6 tuts dipergunakan sebagai kombinasi huruf-huruf braille (ingat, huruf braille terdiri dari kombinasi susunan 6 buah titik).

jadi dari sisi terluar sebelah kiri adalah untuk titik 1, 2 dan 3 kemudian di sela oleh tombol spasi kemudian tiga titik selanjutnya adalah untuk titik 6,5,4. cukup besar bentuknya dan beratnya sekitar 3-5 kg.

ada yang masih manual dan ada juga yang sekarang sudah elektrik. dan baru-baru ini sudah muncul tipe yang baru dimana warnanya juga lebih cerah ada warna biru dan merah (emang ngaruh?) selain itu beratnya juga lebih ringan, dan untuk menekan tuts-tuts nya pun tidak diperlukan tekanan yang keras.




mesin tik braille ini salah satu alat tulis yang efektif sebenarnya bagi tunanetra, tetapi lagi-lagi terhalang dengan harganya yang amat sangat mahal, disamping memang harus memesan dari luar (Amerika), masih ada urusan pajak bea masuk (karena mesin tik braille ini masih termasuk dalam kategori "barang mewah" ) dan bea pengiriman, sehingga harga mesin tik braille yang tipe standar (gambar 1) , harusnya hanya berharga $690 setibanya di tanah air Indonesia tercintah ini menjadi $995,.... Bow Down (hitung sendiri berapa nilai tukar kurs rupiahnya). entah berapa harga mesin tik yang tipe baru ini, bunda belum sempat ngecek,.... Confused

karena baru bisa bercita-cita untuk bisa membelikan buat balqiz, ya sementara balqiz cuma bisa memakai mesin tik braille ini kalau sedang di sekolah,..




note;
foto mesin tik diambil dari perkins,..

Kamis, 22 Januari 2009

balqiz@supermarket

balqiz paling suka jika berkegiatan OM adalah perjalanan ke supermarket. semua benda yang ada di supermarket yang dalam jangkauan tangannya selalu dipegang dengan antusias. selain merabakan, balqiz juga kita ajak untuk mengulang menyebut nama benda yang sedang dipegang/ disentuhnya.





jadi ya jangan heran, kalo urusan belanja ke supermarket seharusnya hanya memerlukan waktu tidak lebih dari 30 menit menjadi molor satu jam lebih, karena balqiz tidak mau beranjak dari rak-rak yang ada di supermarket.





apa saja yang terpegang oleh tangannya, seketika juga langsung di eksplore, baik bentuk, bau, maupun rasa dari benda tersebut. ekspresi wajahnya selalu menunjukkan kegembiraan dan antusias yang tinggi.




tak jarang benda tersebut diraih dan dijilat bahkan masuk mulut juga, hahahahaha.... Bow Down




dan, paling senang jika sudah berada di cooler box yang berisi ice cream. serta merta tanpa menunggu bunda menyebutkan, balqiz sudah tahu duluan bahwa yang dipegang adalah ;
"es kim" Ice Cream




buat balqiz dan bunda berbelanja ke supermarket banyak sekali yang bisa dipelajari. dan supermarket pun banyak menolong bunda, terutama jika bunda agak kesulitan untuk menjelaskan kepada balqiz tentang sesuatu benda sementara benda tersebut tidak bunda miliki dirumah. sehingga bunda bisa banyak menjelaskan berbagai macam benda yang benar-benar real object tanpa perlu membelinya,..



Jumat, 16 Januari 2009

bumbu dapur

jika tempo hari balqiz belajar tentang berbagai macam alat-alat masak, kali ini balqiz belajar bermacam-macam bumbu dapur. ada gula, garam, lada, kecap, saus tomat, saus sambal, dan lain-lain.



selalu menggunakan real object untuk proses pembelajaran, disediakan beberapa tempat bumbu-bumbu yang akan dikenalkan. dan kemudian satu persatu dicobakan ke jemarinya dan dirasakan,....




sehingga dengan jelas dapat diperoleh kejelasan akan nama bumbu dan rasa yang ditimbulkan. tidak bisa sekali langsung dapat diperkenalkan. proses ini harus diulang beberapa kali sehingga benar-benar bisa membedakan.




seru dan takjub melihat ekspresi wajah balqiz saat mencoba berbagai macam rasa tersebut. dan yang paling dia suka adalah KECAP!






Rabu, 07 Januari 2009

Retinopathy of Prematurity (ROP)

Seebenarnya bunda sudah pernah posting tentang Retinopathy of Prematurity (ROP) ini yang menjadi penyebab dari kebutaan yang disandang oleh Balqiz. Namun karena masih banyak juga yang menanyakan lagi tentang ROP, bunda akan tulis lagi disini. Artikel ini pun bunda dapat dari lembar layanan masyarakat dari Jakarta Eye Centre yang dimuat di majalah Tempo.
Retinopathy of Prematurity (ROP)



Bayi yang lahir prematur dapat mengalami kebutaan permanen. Hal ini disebabkan karena perkembangan pembuluh darah retina yang belum sempurna pada bayi prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah. Pembuluh darah retina yang belum sempurna tersebut apabila terpapar dengan oksigen konsentrasi tinggi (pada saat kelahiran), akan berkembang menjadi jaringan yang tumbuh secara tidak terkendali dan menyebabkan kerusakan retina secara permanen. Kondisi ini disebut juga Retinopathy of Prematurity (ROP).



Seperti yang diketahui, retina adalah organ yang sangat vital dari seluruh jaringan di dalam rongga mata, yang berfungsi untuk menangkap rangsangan cahaya dan mengirimkan rangsangan tersebut ke otak, sehingga kita dapat melihat.


Kebutaan permanen akibat ROP sebenarnya dapat dicegah dengan tindakan bedah tertentu, apabila kondisi ini dideteksi secara dini, sehingga sebagian besar retina yang masih sehat dapat diselamatkan.


Sebenarnya tidak semua bayi permatur akan mengalami kebutaan. bayi prematur yang mempunyai resiko adalah bayi dengan berat badan lahir dibawah 1500 gram atau bayi yang lahir dengan usia kehamilan dibawah 31 minggu. dari semua bayi dengan resiko tersebut, apabila dilakukan pemeriksaan dengan teliti dan sebelum usia 4 minggu dan dilakukan tindakan yang tepat, maka kebutaan dapat dicegah.
Artikel tentang ROP juga bisa dibaca di situs milik Yayan.