Senin, 25 Agustus 2008

Rawinala Sibling Gathering, part 1


Sejak rencana kegiatan SIBLING ini dicetuskan oleh pihak sekolah beberapa bulan yang lalu dan dipercayakan kepada PSG (parent support group) untuk mengelola acara ini, dan setelah mengalami beberapa kali penundaan waktu pelaksanaannya, Sabtu 23 Agustus 2008 telah terlaksana dan berjalan lancar. Alhamdulillah.

Since the school announce this program few months ago and delayed for couple times, finally… Sibling’s program held successfully on Saturday, August 23, 2008 organized by PSG (Parent Support Group). Alhamdulillah.

Pertanyaan pertama adalah; apa sih kegiatan "SIBLING" ini? kegiatan SIBLING ini adalah kegiatan yang diperuntukkan untuk para "saudara kandung" dari siswa rawinala. banyak proses pembelajaran yang bisa diperoleh dari kegiatan ini. Antara lain adalah sang saudara kandung bisa melihat dan mengenal lingkungan sekolah dari siswa rawinala. saudara kandung bisa merasakan apa rasanya menjadi seorang "siswa rawinala", saudara kandung bisa melakukan pembelajaran pendampingan kepada siswa rawinala. Inti tujuan dari kegiatan SIBLING ini adalah "penerimaan wajar" para saudara kandung terhadap siswa rawinala. Dan pada akhirnya para siswa rawinala akan kembali lagi kepada "keluarga".

First question: “what is SIBLING’s program”. designed for “siblings” of rawinala students. This program gave a lot of experiences for all participants. For example, siblings can feel the atmosphere of school’s environment. Siblings will have an experience like her/his brother/sister as “student of rawinala”. The basic idea of this program is to create a “normal acceptance” for the sibling’s. At the end, they will bring the habit of acceptance back to their family.


Walaupun sebenarnya, proses pembelajaran ini tentunya sudah diterapkan oleh para orangtua siswa rawinala dirumah. Tetapi rasanya akan berbeda jika mereka dikumpulkan menjadi satu, mempunyai sebuah kegiatan sendiri.

However, even this process has been implemented by parents at home; it would be different if they gather in one program.

Sejak pukul 07.30 sudah mulai berdatangan para siswa rawinala beserta "sibling" didampingi tentunya oleh para orangtuanya. Ada beberapa siswa rawinala yang memang tidak memiliki "sibling" tetapi tidak mengurangi kemeriahan acara, mereka bersama pendamping tetap bisa ikut serta dalam kegiatan.

Around 7.30am, the students & siblings come with their parents. Some of students have no “sibling”, but they can join the activity with their assistant.

Kegiatan dimulai pada pukul 09.00 pagi dibuka oleh Direktur sekaligus Kepala Sekolah Rawinala yakni Bapak Sigid Widodo.

Program started at 9am, With opening speech by Mr. Sigid Widodo as a Director and Head Master of Rawinala. SIBLING’s program divided into 2 sessions : OM and Meals Assistances, and for we create a team spread by 5 groups of ages.

Kegiatan SIBLING ini terbagi dalam 2 sesi. dan sibling di bagi dalam 5 kelompok berdasarkan usia. jadi ada kelompok yang masih sangat junior sekali 2-5 tahun, hingga kelompok yang dewasa sudah kuliah atau bekerja.

This groups devided to kids (2-5 years old), teenage and adult..


Sesi pertama adalah OM (Orientasi Mobilitas). pada sesi ini dibagikan Blind Fold/ Penutup Mata kepada para SIBLING. bagi yang ingin mencoba dipersilahkan menggunakannya, tetapi bagi yang tidak ingin tidak ada paksaan. Dannnnnnnn, diluar prediksi, ternyata hampir 90% para SIBLING tertarik untuk mencoba menggunakan Blind Fold tersebut!!! wow,..

1st session is OM.

On this session all siblings wore a Blind Fold, but if you don’t want to wear it, there is no force from school. Surprisingly, most of (90%) SIBLINGs interested to wear it. Wow!!!


Dengan menggunakan Blind Fold inilah, mereka kemudian menjalani GAME. ada 2 Game yang diberikan, yakni mencoba mengasah indera penciuman dengan diberikan beberapa bahan rempah-rempah yang harus mereka tebak apa nama rempah-rempah tersebut. ada yang benar menebak ada yang salah, ada yang tidak tahu. Seru sekali mendengar celoteh dan gelak tawa mereka.

Wearing Blind Fold, they start the games. First game is guessing the name of spices only by smell it. Some are right, some are wrong and some other event don’t know the spices. It was fun and great, listening kid’s babble and laughs.


Game berikutnya adalah pengenalan lingkungan. para SIBLING dibawa berkeliling komplek sekolah (masih dengan menggunakan Blind Fold), disinilah mereka belajar mengenakan/ melepas sepatu yang mereka pakai, mencoba berjalan dengan mengerahkan indera perabaan dan pendengaran. Ada yang tertatih tatih dalam berjalan, ada yang mantab berjalan, ada yang tidak mau lepas pegangan dari teman di depannya,.. macam macam ekspresi para SIBLING saat menjalani sesi ini.

The next game is environmental introduction. For all siblings we held school’s tour wearing a Blind Fold. They learn how to wear and take-off shoes, try to walk depend on their senses and hearings. Some are worried and hold their friends tightly so it won’t be lost. Some are walking firmly. We can see lots of expressions from SIBLINGs on this game.


Ya mungkin yang ada dalam benak mereka saat sesi ini adalah "o begini nih rasanya menjadi adik/ kakak-ku"

owh, this is what my sibling’s felt”… I think that’s the feeling on their siblings mind.



bersambung,..
to be continue,..

4 komentar:

dwiwoelan mengatakan...

waaa....seru banget ya acaranya bun?

sigid widodo mengatakan...

Bu Prima, tolong bikinkan yang bahasa Inggris ya...aku mo pamer sama temen-temen di luar sana tentang tulisan parent.
Tks

astin mengatakan...

seru acaranya...alifah ikutan jadi sibling ga bun?
kok lom ada fotonya ..*pasti di part 2 ya*

Anonim mengatakan...

pasti banyak cerita lucu dan serunya dong, bun?