Asesmen Penglihatan
oleh Weningsih (Educational Specialist – Perkins International Asia/ Pacific Program)
1. Asesmen diagnosa
dilakukan oleh dokter mata untuk mengetahui jenis kerusakan mata, factor penyebab
serta tindakan medis yang dilakukan. Dokter mata juga akan menjelaskan apakah
kondisi penglihatan statis (menetap) atau progresif (berubah).
2. Asesmen klinis
dilakukan dengan alat bantu/ tes penglihatan untuk menentukan alat bantu yang dapat
digunakan (biasanya dilakukan oleh optotris). Misalnya kacamata, lop atau
magnifier yang membantu anak low vision untuk melihat jarak jauh atau dekat.
3. Asesmen
fungsional penglihatan dilakukan untuk anak low vision, guna mengetahui
ketajaman penglihatan, jarak pandang, luas pandang, kepekaan terhadap cahaya
serta kontras. Ini dapat dilakukan oleh orang tua, guru, ataupun orang-orang
dekat yang sering bersama dengan anak. Lakukan pengamatan pada anak sehari-hari
ketika ia bermain, berjalan, menemukan benda (mainan/ makanan) dan lain-lain.
Catat
penemuan tersebut karena akan menjadi informasi penting yang dapat digunakan
untuk mengajari anak dalam memanfaatkan sisa penglihatan tersebut. Ini
dilakukan secara informal dan berkelanjutan.
a) Jarak pandang : seberapa jauh anak dapat melihat benda
atau sesuatu.
Jarak
pandang dibagi 2,
i.
Jarak jauh untuk
melihat obyek dengan jarak tertentu. Ini berguna apabila kita melihat orang,
menemukan benda, berjalan,menonton TV, dll.
ii.
Jarak dekat kita gunakan
saat kita membaca buku atau tulisan di screen HP atau computer misalnya.
·
Berapa jauh anak
dapat menemukan mainan, mengenali orang (tanpa bersuara)
·
Berapa besar
ukuran benda yg dapat dilihat anak dan berapa jauh jaraknya?
b)
Ketajaman
penglihatan: adalah seberapa jernih penglihatan kita, kaburkah, berbayang, apakah
mampu melihat detail obyek, mampukan mengenali wajah orang dari jarak tertentu,
mampukan menemukan benda tertentu di antara benda yang lain, dll
·
Benda apa yg
dapat diidentifikasi anak secara detail?
c)
Luas pandang:
adalah bagian manakah dari mata yang masih berfungsi atau hilang. Apakah
kehilangannya di sebelah atas, bawah, kanan, kiri, tengah… apakah mungkin penglihatannya
seperti spot-spot di seluruh area.
·
Perhatikan posisi
tubuh dan posisi kepala anak saat berjalan
·
Perhatikan posisi
tubuh dan posisi kepala anak saat melihat benda tertentu?
-
Misalnya, anak
memiringkan kepala ke kiri saat mengambil benda tertentu
-
Misalnya, anak
menabrak benda yg ada di bawah lutut, tetapi mengetahui mainan yg menggantung
-
Misalnya, saat
berjalan kepala cenderung menengadah
-
dll
d)
Kontras : untuk
mengetahui warna apa yang mampu di kenali, seberapa kontras warna yg diperlukan
untuk mengenali suatu benda; background warna seperti apa yang mempermudah anak
untuk menggunakan sisa penglihatannya.
-
Lihat, benda
dengan warna apa saja yg mudah ditemukan dan yg sulit
-
Kombinasi kontras
apa saja yg mempermudah untuk dia melihat,. Dll
e)
Kepekaan terhadap
cahaya : bagaimana reaksi mata saat berada di tempat dengan pencahayaan tinggi/
rendah/ dalam dan luar ruangan.
-
Apakah anak
cenderung menyipitkan mata saat berada di luar ruangan atau pencahayaan tinggi?
-
Bagaimana reaksi
atau perilaku penglihatan jika berada di dalam ruangan, dll
Assesmen
fungsional sangat berguna bagi anak untuk membantu proses belajar dan
menggunakan penglihatannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga guru maupun
orang tua dapat memanfaatkan dengan optimal. Setiap sisa penglihatan yang ada
sangat penting bagi anak sehingga kita perlu ketahui dan optimalkan.
Asesmen
fungsional dapat dilakukan oleh guru khusus dengan training tentang asesmen
ini, sayangnya di Indonesia meskipun guru PLB dari ketunanetraan belum tentu
mengetahui cara melakukan asesmen ini. Orang tua dapat menjadi tim penting
untuk melihat bagaimana perilaku penglihatan anak di rumah sehari-hari. Maka
asesmen penglihatan fungsional dilakukan oleh pendidik atau asesor beserta
dengan orang-orang yang mengetahui anak sehari-hari.
Tidak
ada alat baku yang digunakan tetapi melalui proses yang panjang dan cukup
rumit.
Catatan
penting ini dilakukan untuk anak yg didiagnosa low vision oleh dokter mata atau
orang tua melihat anak masih memiliki respon penglihatan.
Note :
tulisan ini ditulis oleh weningsih dan disampaikan pada forum baby community
Note :
tulisan ini ditulis oleh weningsih dan disampaikan pada forum baby community
Tidak ada komentar:
Posting Komentar