Jika membandingkan dengan materi yang dipelajari oleh Alifah, masih berimbang. Karena mereka berdua menggunakan kurikulum yang sama sehingga cukup mudah buat panduan kesetaraan materi.
Kamis, 20 Desember 2012
Mimpi inklusi bersekolah
Jika membandingkan dengan materi yang dipelajari oleh Alifah, masih berimbang. Karena mereka berdua menggunakan kurikulum yang sama sehingga cukup mudah buat panduan kesetaraan materi.
Selasa, 06 November 2012
balqiz vs tatto
proses pembelajaran bersama balqiz, selalu mengupayakan 'sesuatu yang real'. beberapa waktu lalu saat bunda 'plesiran' ke Bali bersama teman-teman dimana bunda sempat 'di-tatto' merasa agak kesulitan juga menjelaskan proses 'tatto' tersebut. terlebih berhadapan dengan balqiz yang kian hari semakin kritis dalam menanggapi berbagai cerita/ informasi yang diperoleh.
baru ngeh, saat jalan-jalan di moll depan komplek ternyata ada booth 'tatto' di dekat gramedia. jadilah kesempatan itu bunda tawarkan ke balqiz apakah dia mau di-tatto. dan ternyata rasa penasaran yang dahulu masih lekat dalam ingatannya jadilah serta merta dia mau menerima tawaran tersebut.
jadilah balqiz di-tatto. tatto dengan menggunakan bahan alami henna. rasa penasaran balqiz berbuah bombardir interview balqiz kepada 'om remmo' juru tatto. bersyukur si om dengan senang hati meladeni berbagai pertanyaan balqiz dan menjawabnya dengan baik.
balqiz terlihat senang dan antusias menjalani proses tatto dan puas dengan obrolannya bersama om remmo. dan yang membuat bunda surprise adalah om remmo tidak mau dibayar atas jasanya tersebut. whuaaaa terimakasih ya omm... semoga berkah buat kita semua!!!
dan... seminggu ini bunda disibukkan oleh pertanyaan 'ibuk!! tatto adek dah terkelupas belum? ini sudah hari keberapa?' hahahahahaha,... karena menurut om remmo tatto akan berangsur hilang dalam waktu seminggu hingga 10harian.
Rabu, 23 Mei 2012
Belajar berhenti berkata ‘maaf’
Kamis, 17 Mei 2012
bunda&balqiz@teve
Alhamdulillah, Senin 14 mei 2012 lalu, bunda dan balqiz bersama dengan beberapa teman diminta mengisi pada acara "Curhat AyahBunda" di Spacetoon TV yang disiarkan secara langsung pada pukul 20.30 - 21.35 wib.
Beberapa hari sebelumnya bunda dihubungi oleh ibu Adelia Anastasia, mamanya Daniel Cuandy, apakah bersedia bergabung pada acara tersebut. bunda tidak langsung mengiyakan. selain minta ijin terlebih dahulu kepada ayah, bunda juga harus meminta persetujuan dari Balqiz, serta mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Dikarenakan berbeda dengan sebelumnya dimana dilakukan proses rekaman, kali ini adalah siaran langsung. tentunya perlu persiapan serta antisipasi apabila terjadi 'hal-hal diluar skenario'.
Akhirnya Balqiz mau dan siap, barulah bunda menjawab permohonan ibu Adelia. Maaf ya bu, jika terkesan memperlambat kerja ibu.
Pada hari H, siaplah rombongan sirkus bunda meluncur menuju studio Spacetoon yang berada di daerah Karang Tengah Ciledug, ternyata jika lewat toll JORR keluar pintu toll Pondok Aren tidak terlalu sulit mencapainya. Berbeda dengan rombongan ibu Adelia dan mama Salma yang lewat dari arah toll Kebun Jeruk dan keluar pintu toll Meruya, selain rutenya yang lebih berbelok belok juga dihadang kemacetan akibat dari jam pulang kantor yang padat.
Syukur Alhamdulillah, semua 'artis' yang akan tampil sudah lengkap datang, dan kemudian bergiliran di make-up. Selain bunda dan balqiz, ada keluarga ibu Adelia Anastasia dan Daniel Cuandy (Autis), kemudian ibu Dian dan Salma (Tunarungu), ibu Dewi dan Abhy (Autis), serta Ibu Tukini dan Ervhita (Autis). Kami akan tampil secara bergantian.
Pukul 20.20 persiapan sudah selesai, bunda dan balqiz akan masuk pada segmen ke-2. sempat terjadi 'ribut kecil' saat balqiz akan dipasang clip-on di bajunya, dia langsung teriak panik dan menangis kencang. segera bunda putuskan tidak perlu dipasang, biar clip on balqiz diletakkan di sisi badannya saja. lega hati bunda, balqiz bisa segera tenang dan menghapus airmatanya, lega melihat balqiz bisa menguasai dirinya untuk kembali tenang dan fokus pada tampilnya.
Saat siaran, bersyukur juga Balqiz mau menjawab pertanyaan dengan baik dan tenang, saat ditanya dia mau membaca, balqiz berteriak kembali, dia maunya coin terlebih dahulu baru membaca. pfffuiiihhhh,.... asal tahu aja kalo asli deg-degan banget. beruntung dia bisa lancar membedakan koin dan juga saat membaca braille.
walau ada beberapa hal yang terlewat dari skenario yang ada, selain karena keterbatasan waktu juga karena melihat situasi. whuaaaaaa 15 menit yang mendebarkan!!!!
ada beberapa foto yang di abadikan saat siaran berlangsung. terimakasih ibu Adelia Anastasia yang sudah memberikan kesempatan pada bunda dan balqiz untuk bisa tampil. Senang sekali bisa bertemu dan berkenalan dengan teman teman baru, ibu Dian, ibu Dewi, Ibu Tukini, Daniel Cuandy, Abhy, Ervhita,.. kalian semua adalah orang orang yang istimewa.
Senin, 30 April 2012
sapa menyapa
Selasa, 28 Februari 2012
anak sd
Mempersiapkan Balqiz memasuki sekolah dasar, pihak sekolah bersama ayah-bunda duduk bersama dan merancang program yang bisa mendukung kesiapan Balqiz. Selain meningkatkan baca tulis Braille baik dalam membaca maupun berhitung. Dipersiapkan juga mental psikologinya, juga kesiapan sosialisasi. Baik dengan teman maupun dengan guru. Juga dipersiapkan perubahan setting kelas, dimana saat di kelas Pelayanan Dini (Peldi/ TK) rasio guru dan murid adalah rasio yang ideal 1 : 1 menjadi setting kelas dengan rasio 1 guru : 5 murid di sekolah dasar.
Jadilah Balqiz menjalani masa transisi. Dimana seminggu dua kali Balqiz menjadi ‘anak sd’, belajar di kelas sekolah dasar. Terlihat antusias sekali untuk bisa segera menjadi ‘anak sd’. Percaya dirinya cukup tinggi dan menurut guru yang mendampinginya Balqiz tekun dan bisa mengikuti kegiatan belajar dengan baik. Bisa terlibat sosialisasi bersama teman dengan baik.
Hari ini Balqiz kembali menjadi anak sd, dan sudah memakai seragam putih merah seperti layaknya anak sd. Permintaan seragam inipun karena Balqiz mengetahui bahwa kalo di sd, murid muridnya sudah pakai seragam, seragam putih merah. Tidak seperti di Peldi yang memakai baju bebas.
Berharap dengan program yang telah disusun dan dilaksanakan, nantinya Balqiz siap baik secara mental maupun akademik memasuki masa pendidikan dasarnya di sekolah dasar. Mengingat selama ini Balqiz sudah berada di ‘comfort zone’ program Pelayanan Dini. Dia sudah teramat mengenal lingkungan, guru, teman dan situasi. Saatnya meninggalkan ‘comfort zone’ menerima tantangan baru. Dan….. sebenarnya yang meninggalkan ‘comfort zone’ tersebut bukan hanya Balqiz. Tetapi bundanya juga. Tantangan didepan sana sudah terbuka dan semakin mendekati garis start. Insya Allah kami siap. Bismillah,..
Senin, 20 Februari 2012
kenapa harus all about balqiz
blog ini bunda tulis untuk mendokumentasikan banyak hal tentang balqiz. seperti yang sudah diketahui bahwa Balqiz Baika Utami, putri kembar kedua bunda adalah penyandang tunanetra.
berawal dari kebingungan bunda saat memperoleh vonis dokter mengenai kepastian kondisi mata balqiz. dimana saat itu sebenarnya sudah dilakukan upaya ikhtiar operasi sebanyak dua kali di Singapore. Namun ketentuan Allah SWT jualah yang berlaku.
Bingung, sedih, gak tahu harus gimana, mengingat minimnya informasi mengenai tumbuh kembang anak anak tunanetra. mau cari info dimana? majalah yang ada isinya melulu tentang bayi/ anak yang tidak memiliki hambatan. juga buku buku tumbuh kembang yang ada di toko buku tidak membantu sama sekali. informasi di internet juga masih sangat sedikit sekali, itupun referensi yang ada bukan berasal dari Indonesia.
dokter sendiri pun setelah memberikan vonis, tidak memiliki solusi atau informasi yang diperlukan untuk masa masa 'pasca vonis'.
sempat waktu itu bunda memperoleh satu kontak person dari pihak dokter mata yang merawat, sesama orangtua yang memiliki anak dengan hambatan penglihatan. setelah bunda mencoba menghubunginya, mencoba menjalin silaturahmi, mencoba mencari informasi bagaimana beliau menstimulus anandanya. namun,... ternyata harapan bunda hanya tinggal harapan. beliau enggan berbagi.
sempat terbersit amarah juga, kenapa sih gitu aja gak mau berbagi!! apa sih susahnya berbagi informasi,.... gw kan butuh informasi itu!!!! di kemudian hari, bunda baru bisa memahami kenapa dan kenapanya.
dari situlah titik mula bunda berpikir, bahwa bunda harus 'do something' untuk balqiz. usianya semakin hari semakin bertambah dan tentunya membutuhkan stimulus untuk tumbuh kembangnya. mulailah proses trial and error pembelajaran bagi bunda, balqiz dan keluarga.
dari proses trial and error tadilah bunda coba menuliskannya di blog ini. balas dendam ceritanya, kalo aku gak dapat info dari orang lain... maka orang lainlah yang bakal dapat info dari bunda!! ya karena bunda berpikir pasti ada 'diluar' sana orangtua orangtua lainnya yang sama bingungnya sama sedihnya dengan bunda. nah mari kita berbagi. ya berbagi semua, berbagi sedih, berbagi bingung, berbagi perasaan, berbagi proses belajar, berbagi cerita. tentang tumbuh kembang anak anak yang memiliki hambatan penglihatan.
intinya bunda gak mau orang nyari informasi di internet tentang 'anak tunanetra' mendapatkan hasil yang 'nol', harus ada informasi yang diperoleh, harus ada semangat yang bisa dibagikan. bunda mencoba berbagi dengan 'cara bunda',..... all about balqiz
Tulisan ini diikutsertakan dalam Kontes “Ngeblog di Mata Perempuan” yang diselenggarakan oleh Emak Blogger.
ngelayap
rumah kami terletak disebuah komplek yang bersebelahan dengan rumah rumah penduduk, ada pintu kecil di samping tembok komplek yang menghubungkan dengan perkampungan penduduk sebelah komplek.
dan cukup banyak anak anak seusia balqiz yang sering bermain. biasanya di sore hari anak anak bermain di jalanan depan rumah, karena jalanan depan rumah kami kebetulan jalan buntu dan kendaraan yang masuk ya hanya kendaraan penghuni saja. sehingga cukup aman menjadi arena bermain anak anak. mulai dari bermain bola, sepeda, bulutangkis atau sekedar ngumpul bercanda.
sejak Alifah dan Balqiz masih bayi, jika cuaca memungkinkan dan mereka sehat, setiap pagi dan sore mereka aku bawa jalan jalan keluar rumah. disamping buat mencari udara segar keluar dari rumah, juga buat bersosialisasi dengan lingkungan. sekaligus merupakan proses pembelajaran 'orientasi mobilitas' bagi balqiz tentang lingkungan di sekitar rumahnya. walaupun pada saat itu, aku masih belum 'ngerti' tentang konsep OM.
yang ada dalam kepalaku saat itu ya, pokoke keluar dari rumah, biar si kembar tahu lingkungan rumahnya dan tetangga sekitar rumah juga tahu tentang si kembar, terutama mengetahui keberadaan balqiz. ini looo tetangga kalian ini ada yang tunanetra. terlebih dengan banyaknya anak anak yang sebaya usianya, aku hanya punya 'cita cita' bahwa ini loooo balqiz yang tunanetra adalah teman kalian, gak beda dengan kalian, sama sama anak kecil, sama sama bisa bermain juga. sehingga harapanku saat itu, kelak mereka tumbuh bermain bersama sehingga terjadi sebuah 'pertemanan' yang biasa dan tidak ada yang aneh. istilah kerennya inklusi bermasyarakat.
ya sangat mensyukuri bahwa rumah kami memiliki lingkungan yang cukup mendukung 'isi kepalaku' tadi. karena harus aku akui juga bahwa tidak banyak keluarga yang memiliki lingkungan yang kondusif seperti ini.
jadi rasanya semua terlihat wajar saja, balqiz mempunyai banyak teman dirumah, apalagi didukung dengan Balqiz yang memang cerewet banyak berbicara. bahkan kalau boleh diakui, dirumah teman Balqiz lebih banyak daripada teman alifah. mengingat Alifah memang lebih pendiam.
terlebih sekarang dimana pengetahuan OM Balqiz semakin baik dan dia sudah sangat mengenal sekali lingkungan sekitar rumahnya, sehingga yakin melangkah kemana saja tanpa harus kuatir dia nabrak tembok rumah tetangga atau tercebur got. dan dia tahu tanda tanda yang harus dia kenali untuk bisa sampai ke satu tempat.
alhasil,..... kalau dia sudah mendengar teman-temannya, tidak ada ragu lagi untuk melangkahkan kakinya untuk bergabung bersama.
jika memandang mereka bercengkerama, secara sekilas tidak terlihat bahwa salah satu dari mereka adalah penyandang tunanetra.