Kamis, 02 Agustus 2007

mengasah indera pendengaran


bagi tunanetra, proses pembelajaran adalah melalui indera-indera yang lainnya. untuk keperluan itulah maka, sebagai orangtua kita harus peka akan proses pembelajaran tersebut dengan mengasah ketajaman/ ketrampilan/ dari fungsi-fungsi indera-indera tersebut. penciumannya, pendengarannya, kepekaan perabaan, kepekaan rasa.



bagi balqiz, yang selain tunanetra, dia juga sempat memperoleh diagnosa ketulian sebesar 50db pada telinga kirinya, Alhamdulillah dengan berbagai stimulus yang telah bunda lakukan, berbuah nikmat dan pemeriksaan terakhir, kedua telinga balqiz dinyatakan sehat dan bisa melepas hearing air yang sempat dipakainya kurleb satu tahun.

proses pembelajaran atau mengasah/ menstimulus indera pendengaran pada balita tunanetra tetap inti-nya adalah bermain sambil belajar (bukan belajar sambil bermain lho ya;)...). carilah berbagai mainan yang mengeluarkan berbagai macam bunyi. dan satu lagi yang perlu diingat bahwa mainan tersebut tidak hanya asal bunyi! tetapi juga gampang untuk disentuh/ dimainkan tanpa memerlukan sebuah usaha/ tenaga yang besar.

karena tidak jarang saya menemui banyak mainan yang mengeluarkan berbagai macam bunyi, disertai dengan berbagai macam corak warna tetapi saat dicoba ternyata sulit untuk mengoperasikan mainan tersebut.

jadi saya menyimpulkan bahwa idealnya adalah mainan yang hanya dengan sentuhan ringan saja sudah mengeluarkan berbagai macam bunyi-bunyian. contoh : piano

diluar mainan, yang sangat mudah dilakukan adalah dengan memperdengarkan berbagai macam lagu/ cerita/ shalawat/ pembacaan ayat-ayat suci adalah melalui media kaset. saat ini sudah tidak sulit lagi untuk menemukan kaset-kaset tersebut dan harganya pun masih cukup terjangkau.

2 komentar:

Sinopi mengatakan...

kalo tokoh kartun gimana Bunda..?
apa Balqis tau juga? Kalo tau, gimana cara Bunda mengenalkan nya..?

endang mengatakan...

bunda, dulu balqis pake abd ya? trus terapi kurleb tuch apa?