Sabtu, 16 Agustus 2025

KATARAK BAWAAN ATAU KONGENITAL


Bismillah,

Beberapa kali mendapat cerita dari orangtua, diawal diagnosa mata anak-anak mereka adalah Katarak Konginetal. Sehingga menimbulkan banyak pertanyaan juga, apakah katarak konginetal itu? Dan kenapa ROP stage 5 bisa diduga sebagai katarak konginetal?

 

Di awal diagnosa, karena keterbatasan alat, seringkali ROP stage 5 yang telah mengalami ablasio/ pelepasan retina akan memiliki ciri kekeruhan pada pupil, pupil berubah menjadi abu-abu cenderung putih. Sama dengan ciri khas pada kondisi katarak konginetal, inilah yang menjadi dasar kenapa ROP stage 5 dicurigai sebagai katarak konginetal. 

 

Katarak kongenital adalah jenis katarak bawaan yang sudah ada sejak lahir atau berkembang dalam tahun pertama kehidupan. Lensa mata yang keruh membuat cahaya sulit mencapai retina, sehingga penglihatan bayi menjadi kabur atau terganggu. Jika katarak ini tak terdeteksi saat bayi, ada risiko kehilangan penglihatan seiring dengan bertambahnya usia. Katarak bawaan dapat muncul tanpa penyebab pasti, beberapa kasus dapat disebabkan oleh faktor genetic, kelainan kromosom,  tapi paling sering ditemui berkaitan dengan penyakit infeksi saat kehamilan, seperti rubela.


Katarak kongenital mempengaruhi perkembangan normal lensa mata pada bayi, sehingga mengganggu penglihatan mereka sejak dini. Gejala yang mungkin timbul meliputi penglihatan kabur, mata yang putih atau keruh, atau ketidakmampuan bayi untuk melihat objek dengan jelas. 


Tata laksana  penyembuhan katarak konginetal adalah dengan operasi. Dalam prosedurnya, dokter akan membersihkan lensa atau mengangkat lensa mata yang keruh dan mengganti lensa mata buatan agar penglihatan pasien katarak menjadi lebih baik. Biasanya kelak tetap memerlukan alat bantu kacamata untuk perbaikan fungsi penglihatannya. Perlu tindak lanjut assesmen fungsi penglihatan secara berkala untuk memantau serta memberikan alat bantu yang tepat.


Katarak konginetal bisa dialami oleh siapa saja, tidak terbatas disebabkan oleh kelahiran premature. Sebab itu penting dilakukan skrining/ pemeriksaan sesuai dengan prosedur serta alat yang tepat oleh dokter mata sub spesialis mata anak (pediatric opthalmolog). Untuk bayi terlahir premature ( < 37 minggu) pemeriksaan pertama paling lambat usia 4minggu, untuk bayi lahir cukup bulan pemeriksaan pertama sebelum usia 6 bulan.


Ayo skrining!

Jangan abaikan pentingnya skrining. Apabila belum/ tidak mendapat saran skrining dari dokter/ rumah sakit, skrining bisa dilakukan secara mandiri. Yuk jaga masa depan kesehatan mata anak-anak kita.

.

.

 


 keterangan foto : 

foto kiri ilustrasi mata dengan lensa normal, foto kanan ilustrasi mata dengan lensa katarak



Catatan :

sumber tulisan disarikan dari beberapa sumber/ jurnal resmi

sumber foto diambil dari google


 

#PeduliKesehatanMata
#KatarakKonginetal

#AyoSkrining

Tidak ada komentar: