Jumat, 21 Oktober 2022

Phthisis Bulbi

 

Bismillah,

Ibuuuuuuuuuuuukk #panjangbenermanggilnya 

Ibuk, nanti kira-kira bola mata anakku tertutup kelopak matanya gak ya? Kok aku takut ya buuk. Habis liat kebanyakan tunanetra kok begitu. Ini adalah pertanyaan yang cukup sering dilontarkan kepada ibuk Mima dari teman-teman orangtua dari anak-anak tunanetra.


Phthisis Bulbi

adalah kondisi mata yang ditandai dengan kerusakan mata yang parah. Juga disebut atrofi mata (pengecilan bola mata) stadium akhir, kondisi ini disebabkan oleh berbagai penyebab yang dapat menyebabkan timbulnya jaringan parut, peradangan, dan gangguan pada bola mata.


Apa penyebab terjadinya Phthisis Bulbi?

Beberapa kondisi bisa menjadi penyebab terjadinya Phthisis Bulbi antara lain adalah Ablasio retina yang terjadi pada ROP – Retinopathy of Prematurity. Ablasio retina adalah proses terpisahnya retina dari koroid. Retina dan koroid adalah struktur di belakang mata. Jika struktur ini terpisah, jaringan mata akan mengalami kerusakan, dan jika tidak ditangani, kerusakan tersebut bisa menjadi kerusakan permanen dan memicu terjadinya phthisis bulbi.


Di atas adalah penjelasan medis mengenai phtisis bulbi yang seringkali dialami oleh anak/ orang tunanetra. Namun kondisi ini tidak berlaku general. Karena ada anak-anak tunanetra yang mengalami, namun juga ada yang tidak mengalami. Bagi yang tidak mengalami kondisi Phthisis ini secara kosmetika tetap terlihat 'bagus' dan tidak terlihat ada gambaran 'ketunanetraan'. 😎


Penjelasan awamnya ibuk bisa jelaskan, bahwa seiring dengan pertumbuhan badan anak, dimana semua semakin membesar dan tumbuh kembang dengan baik, namun tidak terjadi pada kondisi bola mata anak. Bola mata anak tetap berada di ukuran terakhir atau secara perlahan mengecil sementara badan anak semakin membesar. Akhirnya secara perlahan kelopak mata menutup bola mata karena ada kekosongan ruang.


Ada tidak cara menstimulasi untuk mencegahnya pada anak-anak tunanetra? Sependek pengetahuan ibuk tidak ada. Adapun cara lain yang ibuk ketahui adalah dengan memasang prosthesis bola mata palsu. Namun hal ini sementara bukan sebuah pilihan yang tepat untuk anak-anak. Karena hanya sebagai kosmetika saja tidak ada manfaat fungsionalnya.






Pada foto yang ibuk sertakan dalam tulisan ini terlihat ada foto Balqiz dan Ani. Keduanya adalah penyandang tunanetra karena ROP stage 5. Pada Balqiz (sebelah kiri) mengalami phthisis bulbi, dimana bola mata balqiz tetap kecil tidak mengikuti pertumbuhan badannya yang semakin membesar sehingga secara perlahan kelopak matanya menutupi bola mata. jika di belalakkan, masih terlihat bola matanya.  Sementara pada Ani (sebelah kanan) tidak mengalami kondisi Phthisis bulbi terlihat besaran bola matanya tetap mengikuti pertumbuhan badan.

Salah satu alasan walau anak mengalami kondisi tunanetra tetap diperlukan pemeriksaan kesehatan mata setahun sekali ke dokter mata sub spesialis mata anak adalah untuk memeriksa kondisi apakah ada phthisis bulbi yang dialami atau tidak. 

Point utama kunjungan konsul ke dokter mata adalah untuk kesehatan  mata bukan untuk fungsi penglihatan


 Note :

- Foto sudah mendapat ijin dari balqiz dan orangtua ani

- Referensi dari beberapa sumber
- tulisan ini salinan dari tulisan yang sama di FB tanggal 4 November 2019

#ROP

#PeduliROP

#PhthisisBulbi

#PrematureIndonesia

#Belajar

Tidak ada komentar: