Bismillah,
Ibuuuuuuuuuuuukk #panjangbenermanggilnya
Ibuk, nanti
kira-kira bola mata anakku tertutup kelopak matanya gak ya? Kok aku takut ya
buuk. Habis liat kebanyakan tunanetra kok begitu. Ini adalah pertanyaan yang
cukup sering dilontarkan kepada ibuk Mima dari teman-teman orangtua dari
anak-anak tunanetra.
Phthisis
Bulbi
adalah
kondisi mata yang ditandai dengan kerusakan mata yang parah. Juga disebut
atrofi mata (pengecilan bola mata) stadium akhir, kondisi ini disebabkan oleh
berbagai penyebab yang dapat menyebabkan timbulnya jaringan parut, peradangan,
dan gangguan pada bola mata.
Apa penyebab
terjadinya Phthisis Bulbi?
Beberapa
kondisi bisa menjadi penyebab terjadinya Phthisis Bulbi antara lain adalah
Ablasio retina yang terjadi pada ROP – Retinopathy of Prematurity. Ablasio
retina adalah proses terpisahnya retina dari koroid. Retina dan koroid adalah
struktur di belakang mata. Jika struktur ini terpisah, jaringan mata akan
mengalami kerusakan, dan jika tidak ditangani, kerusakan tersebut bisa menjadi
kerusakan permanen dan memicu terjadinya phthisis bulbi.
Di atas
adalah penjelasan medis mengenai phtisis bulbi yang seringkali dialami oleh
anak/ orang tunanetra. Namun kondisi ini tidak berlaku general. Karena ada anak-anak
tunanetra yang mengalami, namun juga ada yang tidak mengalami. Bagi yang tidak
mengalami kondisi Phthisis ini secara kosmetika tetap terlihat 'bagus' dan
tidak terlihat ada gambaran 'ketunanetraan'. 😎
Penjelasan
awamnya ibuk bisa jelaskan, bahwa seiring dengan pertumbuhan badan anak, dimana
semua semakin membesar dan tumbuh kembang dengan baik, namun tidak terjadi pada
kondisi bola mata anak. Bola mata anak tetap berada di ukuran terakhir atau
secara perlahan mengecil sementara badan anak semakin membesar. Akhirnya secara
perlahan kelopak mata menutup bola mata karena ada kekosongan ruang.
Ada tidak
cara menstimulasi untuk mencegahnya pada anak-anak tunanetra? Sependek
pengetahuan ibuk tidak ada. Adapun cara lain yang ibuk ketahui adalah dengan
memasang prosthesis bola mata palsu. Namun hal ini sementara bukan sebuah
pilihan yang tepat untuk anak-anak. Karena hanya sebagai kosmetika saja tidak
ada manfaat fungsionalnya. ❤️
Pada foto
yang ibuk sertakan dalam tulisan ini terlihat ada foto Balqiz dan Ani. Keduanya
adalah penyandang tunanetra karena ROP stage 5. Pada Balqiz (sebelah kiri)
mengalami phthisis bulbi, dimana bola mata balqiz tetap kecil tidak mengikuti
pertumbuhan badannya yang semakin membesar sehingga secara perlahan kelopak
matanya menutupi bola mata. jika di belalakkan, masih terlihat bola
matanya. Sementara pada Ani (sebelah
kanan) tidak mengalami kondisi Phthisis bulbi terlihat besaran bola matanya
tetap mengikuti pertumbuhan badan.
Salah satu
alasan walau anak mengalami kondisi tunanetra tetap diperlukan pemeriksaan
kesehatan mata setahun sekali ke dokter mata sub spesialis mata anak adalah
untuk memeriksa kondisi apakah ada phthisis bulbi yang dialami atau tidak.
Point utama kunjungan konsul ke dokter mata adalah untuk kesehatan mata bukan untuk fungsi penglihatan
Note :
- Foto sudah
mendapat ijin dari balqiz dan orangtua ani
- Referensi
dari beberapa sumber
- tulisan ini salinan dari tulisan yang sama di FB tanggal 4 November 2019
#ROP
#PeduliROP
#PhthisisBulbi
#PrematureIndonesia
#Belajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar