sebelumnya,
mari kita coba sendiri, pejamkan mata dan kemudian tekan kelopak mata kita agak dalam.
apa yang terjadi????
muncul klap klap pendar pendar cahaya,
semakin kuat lagi menekan,..
cahaya yang muncul aka menyerupai bentuk lingkaran atau bentuk bentuk abstrak
terkadang warna yang muncul pun berbeda beda, bisa kuning kehijauan, jingga atau putih.
sebuah sensasi yang menyenangkan buat anak anak yang mengalami gangguan penglihatan, baik low vision maupun tunanetra.
itulah penyebab mengapa anak anak tersebut suka sekali menekan matanya. dan masing masing anak memiliki keunikan sendiri. ada yang hanya mata kanan atau kiri saja, atau kedua-duanya sekaligus. ada yang menekannya dengan jempol tapi ada juga yang hingga menggunakan kepalan tangannya.
sebuah rasa 'senang' dan 'nyaman' memang. tetapi berakibat buruk kepada mereka. lhoooo kenapa?
sebuah pertanyaan dari seorang sahabat langsung diutarakan
'lhoooo kenapa bunda? kan buat anak anak adalah sebuah penghiburan, dimana mereka hanya gelap dan gelap trus tiba tiba ada sensai pendar cahaya'
ya benar, kalo dilihat dari sisi 'penghiburan' memang alasan yang dikemukakan oleh sahabat tersebut benar adanya. tetapi bagaimana dengan dampak buruknya? apa seh dampak buruknya?
konstruksi tulang mata adalah konstruksi tulang rawan. ditambah dengan usia anak-anak tersebut yang masih balita dimasa masa pertumbuhan masih berlangsung. tekanan tekanan yang terus menerus dilakukan oleh anak anak akan merubah kontruksi dari tulang tersebut. sebab itulah pada banyak kasus terlihat wajah dari anak-anak tunanetra yang pada bagian matanya terlihat lebih cekung atau tidak simetris.
tindakan menekan mata tersebut, akan semakin kerap dilakukan tidak hanya karena iseng saja. tetapi jika anak dalam kondisi/ situasi yang tidak nyaman, stress, panik, atau tidak ada yang dikerjakan, maka kuatlah mereka menekan nekan matanya.
bagaimana mencegahnya?
ya harus dilarang!
'tidak tega bunda!'
'kalo dicegah pasti marah marah'
'kalo dilarang cuma sebentar nurut tapi semenit kemudian pasti langsung ditekan lagi'
itu beberapa bantahan yang terlontar oleh beberapa orangtua.
kalo nurutin tidak tega, selamanya akan tidak tega
kalo nurutin marah marah, rasanya anak anak 'normal' pun jika dilarang melakukan hal hal yang disenangi juga sudah pasti marah marah
cuma sebentar nurutnya, ya kalo begitu harus dicarikan teknik lain atau kegiatan yang bisa menyibukkan mengalihkan perhatian anak
balqiz sendiripun belum berhasil benar benar lepas dari kebiasan tersebut. jika balqiz sedang panik/ nervous, atau bengong tidak ada yang dikerjakan, sudah pasti jemarinya otomatis akan terpasang pada matanya. walaupun 'tidak parah' konstruksi tulang wajah pada sisi kiri balqiz terlihat agak cekung.
bagaimana bunda melarangnya,... ya dengan dilarang. dan balqiz sudah hapal sekali. jika bunda sudah berkata 'balqiz! tangannya...' dia akan segera melepas jarinya. jika dalam situasi yang tidak memungkinkan untuk berbicara sementara kita berada disebelahnya, kita tepiskan jemarinya.
mau tidak mau ya memang kita harus rajin untuk menepis jemarinya. tapiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
dan memang diperlukan kesabaran, ketelatenan, dan usaha yang terus menerus serta kerjasama yang baik dari semua pihak. mulai dari orangtua, pengasuh, guru kelas, dan keluarga serta orang-orang disekitar kita. tidak mudah tetapi bisa dilakukan!
jadi sekarang bunda kembalikan lagi kepada sahabat sekalian.
mau memberikan 'penghiburan' dengan sensasi sensasi pendar cahaya dengan sebuah resiko berubahnya konstruksi wajah anak, atau menggiatkan diri untuk rajin menegur, melarang anak-anak. silahkan,..