Kemaren,
Kamis 5/9/2013, adalah jadwal check
up mata tahunan si kembar. Setelah seminggu sebelumnya sudah minta dijadwalkan
untuk ke dr. Rini Hersetyati, SpM di Klinik Mata Nusantara. Jadilah sepulang
sekolah si kembar kita berkunjung ke KMN.
Balqiz
yang punya rasa ingin tahu sangat besar, banyak hal yang dijadikan pertanyaan. Dan
salah satu hal yang membuatnya senang adalah dia bisa menemukan tombol lift
dengan tulisan Braille, sehingga dia bisa melakukan sendiri menekan tombol
tanpa harus dibantu. Dia bisa memilih tombol naik atau turun, demikian juga
saat dia akan memilih hendak ke lantai berapa tujuan lift. Teriakan dan
sukacitanya segera bergaung di seantero klinik #lebay.
Untuk
kakak Alifah dilakukan pemeriksaan awal refraksi,
untuk balqiz ditetesin obat di kedua matanya berfungsi membuka retina. Alhamdulillah, sudah gak pake acara ‘heboh’
Sementara menunggu antrian pasien juga menunggu membukanya retina, si kembar menikmati teh hangat dan biscuit yang memang disediakan oleh KMN.
Akhirnya
nomer antrian si kembar dipanggil,
‘Ibuuuukk… itu nomer aku!! C 037, ayo
ayooo cepat’ seru balqiz.
Dan
sesampai di ruang praktek dr. Rini, dokter Rini sudah menyambut dengan senyum
hangatnya daaaannn berkata,
‘aku tahu kalo ada balqiz diluar… heboh!’
kata beliau,…
hahahaha,
jadi malu bundanya.
Segera
mengobrol lah balqiz dan dokter rini, balqiz diminta duduk di kursi periksa,
dan sudah tidak berteriak teriak lagi saat kursi tersebut dinaikkan untuk
memudahkan pemeriksaan.
Sambil bercerita sambil dokter rini memeriksa kondisi scleral buckle silicon yang hingga saat ini masih terpasang di retina balqiz.
Setelah balqiz baru giliran kakak alifah yang diperiksa.
Sambil bercerita sambil dokter rini memeriksa kondisi scleral buckle silicon yang hingga saat ini masih terpasang di retina balqiz.
Setelah balqiz baru giliran kakak alifah yang diperiksa.
Alhamdulillah
kondisi mata balqiz sehat, posisi buckle masih pada tempatnya tidak bergeser
maupun iritasi. Sementara Alhamdulillah kakak Alifah kondisi matanya juga
sehat, bagus, tidak ada silinder, plus atau minus. Senangnya.
Mengenai
balqiz, kita sempat berdiskusi tentang prostesa mata (mata palsu) yang ditempelkan di dalam rongga matanya sehingga
secara estetika terlihat lebih cantik. Seiring dengan pertumbuhan badannya yang
semakin besar, tidak diikuti oleh pertumbuhan pada bola matanya, sehingga
terlihat kesan bahwa bola mata balqiz mengecil. Untuk mempercantik penampilan,
bisa dilakukan pemasangan prostesa mata. Dan suggest konsul dengan dr. Annete Mariza,SpM spesialis okuloplastik. In shaa Allah akan dijadwalkan pertemuannya di
minggu depan.
Sembari
menunggu jadwal konsul, mulai deh bunda mencari cari info dari berbagai sumber
mengenai ocular (eye) prosthesis ini.
Beberapa sudah bunda dapatkan informasi ini dan informasi itu. intinya cari sebanyak mungkin informasi. juga tentang perawatannya.
Rasanya
kalau dari kondisi balqiz dan hasil konsul jarak jauh dengan dokter Rozalina
Loebis, Sp.M untuk case nya balqiz tidak memerlukan operasi. Prosesnya nanti
hanya akan dibuatkan soket/ cetakan dengan menempelkan sebuah alat yang akan
dialirin cairan serupa semen untuk membuat cetakan kornea mata yang sesuai
dengan besaran rongga mata balqiz. Dan dari soket tersebut nanti akan menjadi
dasar pembuatan prostesa mata, mirip mirip proses pembuatan gigi palsu.
Pemakaian
prostesa mata nanti hanya akan ditempel saja di depan kornea mata yang ada,
sehingga akan terlihat lebih cantik dan ‘hidup’
matanya.
Jadi sudah tidak seperti pemakaian eye
prostesa di beberapa waktu lampau dimana biasanya dilakukan operasi dahulu
untuk mengangkat bola mata yang asli dan kemudian barulah di buatkan prostesa
bola mata asli. Sehingga terlihat ‘seram’ melihat ada rongga terbuka pada mata
apabila prostesa tidak sedang dipakai.
Udah
dapat gambaran mengenai prosesnya, nah satu lagi yang juga harus disiapkan. Apalagi
kalau bukan dana. Hingga saat ini belum ada gambaran berapa besaran biaya yang
diperlukan untuk proses ini. Kalau menurut dokter Roza, seharusnya tidak mahal,
tidak sampai harus berjut-jut yang bikin terkejut @_@. Semogaaaaaaaaa…
Dimaklumi
karena untuk urusan ‘mata’ balqiz
tidak di cover oleh asuransi maupun medical fee kantor ayah. Jadi harus rogoh
kocek sendiri. In shaa Allah, dimudahkan rejeki bunda, rejekinya balqiz.
Antara
yang pro dan kontra tetap saja ada, hehehehehe… dimaklumi. Terimakasih sahabat
sahabat yang sudah meng-aminkan doa bunda, In shaa Allah memudahkan mendekatkan
rejeki bunda dan balqiz. Semakin banyak yang meng-aminkan doa dan harapan kita,
In shaa Allah semakin dimudahkan pula jalan kami.
Dan
yang bersikap kontra ya monggo saja, wajar kok. Kenapa sih harus dipakein mata
palsu, namanya belum bisa total dong nerima kondisi anak, bukannya nanti bisa
memberi harapan palsu ke balqiz kalo dipakein mata palsu trus bisa ‘lihat’, oke
oke saja kok berpendapat.
Reason
bunda ya sebagian sudah disebutkan diatas, bahwa karena pertumbuhan badan
balqiz tidak diikuti oleh pertumbuhan pada bola matanya sehingga terlihat
semakin mengecil yang nantinya akan berefek semakin menutupnya kelopak mata
balqiz, karena ada kekosongan di dalam rongga matanya.
Dengan
reason itulah, menjadi dasarnya. Dan dengan balqiz mengetahui bahwa dirinya
tampil cantik, semoga bisa menambah rasa percaya dirinya. Karena dia tahu pada
saat orang memandang wajahnya, orang tidak melihat ada sesuatu yang berbeda
dengan kebanyakan orang. Orang tidak akan lagi berkomentar ‘cantik ya, tapiiiiiii….’
Orang
hanya berkomentar ‘cantik ya!’