konsep sapa menyapa gampang-gampang
susah menerapkannya kepada anak-anak. terlebih bagi anak berkebutuhan khusus.
hal ini aku alami juga.
bersama dengan pihak sekolah,
dalam hal ini ibu gurunya, kami sudah menerapkan konsep sapa menyapa ini
sejak awal. sempat menggunakan sistem punishment dan reward untuk memacunya.
berhasil dengan sukses. karena pada dasarnya balqiz adalah anak yang ceria, dan
mulai senang berinteraksi dengan orang lain, mulai banyak bertanya tentang
berbagai hal.
baik di sekolah maupun di rumah, kami
menerapkan konsep sapa menyapa dengan baik. namun,.... hal ini menjadi sebuah
dilema saat terjun di masyarakat, saat berada di area publik, saat berinteraksi
dengan orang banyak.
balqiz semakin sering aku bawa untuk
berinteraksi dengan masyarakat. dengan menggunakan moda transportasi, berada di
acara acara keramaian seperti arisan, undangan pernikahan, berada di ruang
publik seperti pusat pertokoan, restaurant dan sebagainya.
berada di ruang publik ternyata
membuat konsep tersebut buyar, konsep yang di dasari bahwa jika ada yang
menyapa harus menjawab sapaan dengan sopan dan baik, demikian juga jika kita
yang duluan menyapa seseorang. karena ternyata tidak semua orang mau membalas
sapaan dari kita dan ternyata juga sapaan kita belum tentu dibalas dengan
bahasa yang baik serta sopan.
sudah berusaha membantu Balqiz dengan
menegur bahwa Balqiz sedang menyapa tolong dibalas, namun tetap tidak ada
reaksi. ya akhirnya aku mencoba dengan bahasa sederhana menjelaskan bahwa tidak
semua orang mau membalas sapaan kita, ya mungkin karena tidak mengerti bahasa
kita, mungkin sakit, atau mungkin mengalami gangguan bicara seperti beberapa
teman Balqiz. membuat Balqiz belajar dengan cepat. jika orang lain berlaku
seperti itu, tentunya Balqiz juga bisa melakukannya. Yakni tidak membalas
sapaan orang atau jika membalas,.. dia akan berteriak 'tidak mau!!'
ya rasa kekecewaan pada dirinya yang
merasa sudah berusaha untuk sopan menyapa duluan dan bersikap ramah ternyata
tidak mendapat balasan. dan itu tidak hanya sekali dua kali di alami oleh
Balqiz.
rasanya harus kembali bekerja keras
untuk lebih pintar 'menerapkan konsep sapa menyapa' serta berbagai argumen juga
harus disiapkan,...
ternyata... menerjunkan anak ke
lingkungan masyarakat tidak mudah. namun bukan berarti juga sebagai alasan
untuk terus menyembunyikan ABK di dalam rumah.