tulisan ini sudah lama sebenarnya bunda buat, tetapi masih 'selalu' menjadi draft saja. serasa punya 'hutang' yang harus segera dituntaskan, dan bunda pun juga harus meng-edit kembali disana sini dan semoga tulisan ini membawa barokah buat kita semua. Amin.
shopping doctor's ~ belanja dokter
(mohon koreksi jika salah dalam penulisannya)
tahun ajaran baru telah dimulai, dan tahun ajaran ini cukup banyak siswa baru yang diterima di sekolah balqiz, baik yang di kelas Pelayanan Dini maupun di kelas Pendidikan Dasar. dan seperti biasa juga diadakan pertemuan rutin para orangtua baik siswa lama maupun baru. pertemuan di awal tahun ajaran ini kita isi dengan perkenalan para orangtua siswa baru.
selain penyampaian perkenalan dan diikuti dengan penuturan kondisi anak dan segala permasalahan yang dihadapi, ada satu yang menjadi kesimpulan bersama yakni "shopping doctor's"
dan rasanya berbagai cerita mengenai "shopping doctor's" ini selalu menghiasi penuturan para orangtua siswa baru tiap tahunnya.
fenomena ini pasti terjadi pada orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. begitu vonis dokter jatuh. tak urung berbagai keraguan terjadi dan memicu orangtua untuk segera melanjutkan berburu dokter selanjutnya. mencari opini kedua, kemudian dilanjutkan dengan berbagai macam rujukan kepada dokter ahli dan berbagai pemeriksaan, dilengkapi berbagai terapi yang disarankan. dan tidak ketinggalan pula, mencoba pengobatan alternatif.
bahkan pengobatan alternatif ini pun dilakoni dari satu tempat ke tempat lain. dari metode pengobatan yang "masuk akal", hingga yang menggunakan metode pengobatan 'tidak masuk akal' akan dilakukan juga oleh orangtua, semuanya adalah demi "kesembuhan" atau "mukjizat" untuk sang buah hati tercinta.
tidak ada yang salah dari hal ini. manusiawi sekali. wajar sekali. lumrah sekali. bahkan Allah SWT juga tidak mau kita hanya pasrah saja, selain doa harus juga disertai ikhtiar.
bunda sendiri pun pernah melakukannya. selain upaya operasi pada retina balqiz yang dilakukan sebanyak dua kali di singapore, bunda juga pernah mengupayakan pengobatan alternatif di sukabumi, kemudian menjalani beberapa terapi guna menunjang proses tumbuh kembangnya.
hanya saja yang perlu dicermati/ diwaspadai adalah setiap proses pada 'shopping doctor's' harus ada tahap evaluasi. sehingga kita bisa menilai apakah ada tidaknya perubahan/ kemajuan dari efek shopping doctor's tersebut atau justru kemunduran dari kondisi kesehatan anak kita. terutama lagi jika memang kondisi pada anak kita sudah berada pada 'end stage' atau kondisi final yang memang sudah tidak memungkinkan lagi dirubah. misalkan seperti kondisi mata balqiz yang terkena ROP. sebuah kondisi yang memang "pada saat ini" sudah tidak memungkinkan untuk dirubah atau dikoreksi.
utamanya lagi, berbagai upaya shopping doctor's ini jangan sampai melupakan aspek aspek kehidupan anak yang juga merupakan hak hak dari anak. seperti hak bermain, hak bersosialisasi dan hak untuk memperoleh pendidikan. jika bisa berjalan berdampingan kenapa tidak?
jadi, janganlah dikarenakan sibuk dengan berbagai macam terapi, pengobatan dan upaya ini itu, akhirnya membuat orangtua lupa bahwa anak berkebutuhan khusus pun juga memperoleh hak untuk bersekolah, memperoleh pendidikan. sejak dini.
pendidikan anak usia dini (PAUD) juga penting dan merupakan "hak" bagi anak anak berkebutuhan dini. bunda berpendapat semakin dini anak berkebutuhan khusus menerima pendidikan, semakin cepat pula 'delay' pada anak berkebutuhan khusus bisa diminimalkan.
jadi bunda berharap bagi para orangtua anak berkebutuhan khusus, jangan lah upaya shopping doctor's ini membuat para orantua akhirnya melupakan bahwa anak anak berkebutuhan khusus juga mempunyai banyak hak hak yang sama dengan anak anak lainnya.
bagi orangtuanya sendiri jangan juga dikarenakan terpaku kepada berbagai upaya pengobatan kepada sang buah hati, melupakan aspek kehidupan diri sendiri. bahwa ada saudara kandung sang buah hati yang juga harus diperhatikan, ada suami/ istri yang juga harus diperhatikan, ada lingkungan sosial juga yang berada disekitar kita, dan juga melupakan diri kita sendiri yang perlu juga diperhatikan dan membutuhkan aktifitas penyeimbang jiwa.
Semoga tulisan ini membawa barokah bagi kita semua. Amin. Insya Allah!
shopping doctor's ~ belanja dokter
(mohon koreksi jika salah dalam penulisannya)
tahun ajaran baru telah dimulai, dan tahun ajaran ini cukup banyak siswa baru yang diterima di sekolah balqiz, baik yang di kelas Pelayanan Dini maupun di kelas Pendidikan Dasar. dan seperti biasa juga diadakan pertemuan rutin para orangtua baik siswa lama maupun baru. pertemuan di awal tahun ajaran ini kita isi dengan perkenalan para orangtua siswa baru.
selain penyampaian perkenalan dan diikuti dengan penuturan kondisi anak dan segala permasalahan yang dihadapi, ada satu yang menjadi kesimpulan bersama yakni "shopping doctor's"
dan rasanya berbagai cerita mengenai "shopping doctor's" ini selalu menghiasi penuturan para orangtua siswa baru tiap tahunnya.
fenomena ini pasti terjadi pada orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. begitu vonis dokter jatuh. tak urung berbagai keraguan terjadi dan memicu orangtua untuk segera melanjutkan berburu dokter selanjutnya. mencari opini kedua, kemudian dilanjutkan dengan berbagai macam rujukan kepada dokter ahli dan berbagai pemeriksaan, dilengkapi berbagai terapi yang disarankan. dan tidak ketinggalan pula, mencoba pengobatan alternatif.
bahkan pengobatan alternatif ini pun dilakoni dari satu tempat ke tempat lain. dari metode pengobatan yang "masuk akal", hingga yang menggunakan metode pengobatan 'tidak masuk akal' akan dilakukan juga oleh orangtua, semuanya adalah demi "kesembuhan" atau "mukjizat" untuk sang buah hati tercinta.
tidak ada yang salah dari hal ini. manusiawi sekali. wajar sekali. lumrah sekali. bahkan Allah SWT juga tidak mau kita hanya pasrah saja, selain doa harus juga disertai ikhtiar.
bunda sendiri pun pernah melakukannya. selain upaya operasi pada retina balqiz yang dilakukan sebanyak dua kali di singapore, bunda juga pernah mengupayakan pengobatan alternatif di sukabumi, kemudian menjalani beberapa terapi guna menunjang proses tumbuh kembangnya.
hanya saja yang perlu dicermati/ diwaspadai adalah setiap proses pada 'shopping doctor's' harus ada tahap evaluasi. sehingga kita bisa menilai apakah ada tidaknya perubahan/ kemajuan dari efek shopping doctor's tersebut atau justru kemunduran dari kondisi kesehatan anak kita. terutama lagi jika memang kondisi pada anak kita sudah berada pada 'end stage' atau kondisi final yang memang sudah tidak memungkinkan lagi dirubah. misalkan seperti kondisi mata balqiz yang terkena ROP. sebuah kondisi yang memang "pada saat ini" sudah tidak memungkinkan untuk dirubah atau dikoreksi.
utamanya lagi, berbagai upaya shopping doctor's ini jangan sampai melupakan aspek aspek kehidupan anak yang juga merupakan hak hak dari anak. seperti hak bermain, hak bersosialisasi dan hak untuk memperoleh pendidikan. jika bisa berjalan berdampingan kenapa tidak?
jadi, janganlah dikarenakan sibuk dengan berbagai macam terapi, pengobatan dan upaya ini itu, akhirnya membuat orangtua lupa bahwa anak berkebutuhan khusus pun juga memperoleh hak untuk bersekolah, memperoleh pendidikan. sejak dini.
pendidikan anak usia dini (PAUD) juga penting dan merupakan "hak" bagi anak anak berkebutuhan dini. bunda berpendapat semakin dini anak berkebutuhan khusus menerima pendidikan, semakin cepat pula 'delay' pada anak berkebutuhan khusus bisa diminimalkan.
jadi bunda berharap bagi para orangtua anak berkebutuhan khusus, jangan lah upaya shopping doctor's ini membuat para orantua akhirnya melupakan bahwa anak anak berkebutuhan khusus juga mempunyai banyak hak hak yang sama dengan anak anak lainnya.
bagi orangtuanya sendiri jangan juga dikarenakan terpaku kepada berbagai upaya pengobatan kepada sang buah hati, melupakan aspek kehidupan diri sendiri. bahwa ada saudara kandung sang buah hati yang juga harus diperhatikan, ada suami/ istri yang juga harus diperhatikan, ada lingkungan sosial juga yang berada disekitar kita, dan juga melupakan diri kita sendiri yang perlu juga diperhatikan dan membutuhkan aktifitas penyeimbang jiwa.
Semoga tulisan ini membawa barokah bagi kita semua. Amin. Insya Allah!