Rabu, 15 November 2017

Asesmen Penglihatan



Asesmen Penglihatan
oleh Weningsih (Educational Specialist – Perkins International Asia/ Pacific Program)

1.   Asesmen diagnosa dilakukan oleh dokter mata untuk mengetahui jenis kerusakan mata, factor penyebab serta tindakan medis yang dilakukan. Dokter mata juga akan menjelaskan apakah kondisi penglihatan statis (menetap) atau progresif (berubah).

2.     Asesmen klinis dilakukan dengan alat bantu/ tes penglihatan untuk menentukan alat bantu yang dapat digunakan (biasanya dilakukan oleh optotris). Misalnya kacamata, lop atau magnifier yang membantu anak low vision untuk melihat jarak jauh atau dekat.

3.     Asesmen fungsional penglihatan dilakukan untuk anak low vision, guna mengetahui ketajaman penglihatan, jarak pandang, luas pandang, kepekaan terhadap cahaya serta kontras. Ini dapat dilakukan oleh orang tua, guru, ataupun orang-orang dekat yang sering bersama dengan anak. Lakukan pengamatan pada anak sehari-hari ketika ia bermain, berjalan, menemukan benda (mainan/ makanan) dan lain-lain.

Catat penemuan tersebut karena akan menjadi informasi penting yang dapat digunakan untuk mengajari anak dalam memanfaatkan sisa penglihatan tersebut. Ini dilakukan secara informal dan berkelanjutan.

a)      Jarak pandang : seberapa jauh anak dapat melihat benda atau sesuatu.
Jarak pandang dibagi 2,
                    i.            Jarak jauh untuk melihat obyek dengan jarak tertentu. Ini berguna apabila kita melihat orang, menemukan benda, berjalan,menonton TV, dll.
                  ii.            Jarak dekat kita gunakan saat kita membaca buku atau tulisan di screen HP atau         computer misalnya.
·   Berapa jauh anak dapat menemukan mainan, mengenali orang (tanpa bersuara)
·   Berapa besar ukuran benda yg dapat dilihat anak dan berapa jauh jaraknya?

b)      Ketajaman penglihatan: adalah seberapa jernih penglihatan kita, kaburkah, berbayang, apakah mampu melihat detail obyek, mampukan mengenali wajah orang dari jarak tertentu, mampukan menemukan benda tertentu di antara benda yang lain, dll
·   Benda apa yg dapat diidentifikasi anak secara detail?

c)      Luas pandang: adalah bagian manakah dari mata yang masih berfungsi atau hilang. Apakah kehilangannya di sebelah atas, bawah, kanan, kiri, tengah… apakah mungkin penglihatannya seperti spot-spot di seluruh area.
·   Perhatikan posisi tubuh dan posisi kepala anak saat berjalan
·   Perhatikan posisi tubuh dan posisi kepala anak saat melihat benda tertentu?
-          Misalnya, anak memiringkan kepala ke kiri saat mengambil benda tertentu
-          Misalnya, anak menabrak benda yg ada di bawah lutut, tetapi mengetahui mainan yg menggantung
-          Misalnya, saat berjalan kepala cenderung menengadah
-          dll

d)      Kontras : untuk mengetahui warna apa yang mampu di kenali, seberapa kontras warna yg diperlukan untuk mengenali suatu benda; background warna seperti apa yang mempermudah anak untuk menggunakan sisa penglihatannya.
-          Lihat, benda dengan warna apa saja yg mudah ditemukan dan yg sulit
-          Kombinasi kontras apa saja yg mempermudah untuk dia melihat,. Dll

e)      Kepekaan terhadap cahaya : bagaimana reaksi mata saat berada di tempat dengan pencahayaan tinggi/ rendah/ dalam dan luar ruangan.
-          Apakah anak cenderung menyipitkan mata saat berada di luar ruangan atau pencahayaan tinggi?
-          Bagaimana reaksi atau perilaku penglihatan jika berada di dalam ruangan, dll

Assesmen fungsional sangat berguna bagi anak untuk membantu proses belajar dan menggunakan penglihatannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga guru maupun orang tua dapat memanfaatkan dengan optimal. Setiap sisa penglihatan yang ada sangat penting bagi anak sehingga kita perlu ketahui dan optimalkan.

Asesmen fungsional dapat dilakukan oleh guru khusus dengan training tentang asesmen ini, sayangnya di Indonesia meskipun guru PLB dari ketunanetraan belum tentu mengetahui cara melakukan asesmen ini. Orang tua dapat menjadi tim penting untuk melihat bagaimana perilaku penglihatan anak di rumah sehari-hari. Maka asesmen penglihatan fungsional dilakukan oleh pendidik atau asesor beserta dengan orang-orang yang mengetahui anak sehari-hari.

Tidak ada alat baku yang digunakan tetapi melalui proses yang panjang dan cukup rumit.
Catatan penting ini dilakukan untuk anak yg didiagnosa low vision oleh dokter mata atau orang tua melihat anak masih memiliki respon penglihatan.

Note :
tulisan ini ditulis oleh weningsih dan disampaikan pada forum baby community







Tidak ada komentar: