Rabu, 01 Februari 2012

Balqiz melukis



Beberapa hari lalu seorang sahabat dalam statusnya bertanya, bagaimana mendefinisikan sebuah 'warna' pada anak tunanetra yang sama sekali belum pernah melihat 'warna' tetapi mengerti arti dari 'warna'. Mendefinisikan warna adalah sesuatu yang abstrak sekaligus real.

Real, karena kita bisa memberikan contoh warna merah seperti warna api, warna bunga mawar. Warna hijau seperti warna daun, warna rumput. Namun sekaligus menjadi abstrak dalam hal penjelasan seperti apakah warna merah itu. satu warna yang 'terlihat menyala, terang'.

Pertanyaan yang mudah dan sekaligus sulit. Pertanyaan yang juga menggugah 'otak' untuk berpikir dan sekaligus merenung. Sekaligus membuat mewek karena berakhir dengan 'kebingungan' bagaimana mendefinisikannya.

Selama ini bersama Balqiz, mengenalkan warna hanya dengan pengandaian. Ya seperti disebut diatas, warna merah seperti warna api, warna hijau seperti warna daun, rumput, warna biru seperti warna birunya langit, warna hitam seperti yang dilihat oleh Balqiz melalui matanya.

Penyebutan warna juga selalu bunda lakukan setiap pagi saat Balqiz memakai baju setelah mandi. Adek hari ini pakai baju terusan warna pink, ada motif bunga warna merah di sebelah kiri, sembari menuntun jemarinnya menunjukkan dimana posisi bunga yang menjadi hiasan bajunya. Adek pakai kaos kaki putih dan sepatu pink ya. Selain menjelaskan apa yang sedang dia kenakan, juga sebagai informasi bagi dirinya apabila nanti bertemu seseorang dan menanyakan warna bajunya, sehingga Balqiz bisa menjawab dengan benar.

Kakak Alifah senang menggambar, baik dengan menggunakan pensil, crayon maupun cat air. Sering kali Balqiz bertanya, kakak ngapain? sedang menggambar, sedang melukis. Adek mau...

Satu hal yang membanggakan, sebagai sibling.. Alifah cukup telaten dan sabar menghadapi adiknya, Balqiz. Dia mau berbagi bersama sama menggambar, melukis. Bahkan sekarang Alifah sudah bisa menjelaskan kepada Balqiz warna apa saja yang dia letakkan di mangkok pallet dan membantu menuntun jemari kiri Balqiz di mana posisi mangkok pallet berada. Seperti yang terlihat dalam foto, terlihat jemari Balqiz menempel pada mangkok pallet dan dia tahu warna apa saja yang ada di sana, secara berurutan sehingga dengan mudah Balqiz bisa menyapukan kuas mencari warna sesuai dengan kemauannya.

Bagi orang awam, mungkin aneh melihatnya. Bagaimana mungkin seorang tunanetra menggambar, melukis. Tetapi coba kita lihat dari sisi berbeda. Sebenarnya dalam kegiatan ini banyak sekali yang bisa dijadikan bahan pembelajaran.

koordinasi jemari menentukan posisi pallet dan ayunan jemari menyapukan kuas adalah sebuah latihan motorik. mengingat posisi warna di dalam mangkok, memberinya kesempatan untuk melakukan kegiatan ysang sama dengan siblingnya bisa menumbuhkan rasa percaya diri, interaksi antara dua sibling membuahkan kebersamaan yang indah.

Sudah tidak penting lagi hasil sapuan kuasnya hanya berupa lukisan abstrak.... tetapi proses dan pembelajarannya yang ada, buat kami sangat bermakna.

8 komentar:

Unknown mengatakan...

salut selalu kepada mba Prima, yg senantiasa berusaha menemukan cara terbaik mengajar n mengarahkan putri2nya. semangat selalu ya mba :)

Keke Naima mengatakan...

Subhanallah, selalu merasa salut & kadang meras tersindir juga. Krn kadang sy suka gak sabar.. Setuju mbak, yg paling penting itu prosesnya :)

Sary mengatakan...

mbak prima memang hebat.. semoga Allah memberi mbak kesehatan dan kekuatan untuk terus menikmati proses cinta bersama anak-anak :)

Nur Hikmah mengatakan...

...seorg aktris jodi foster menempatkn sang ibu diurutan pertama ketika diminta ucapkn terimakasih saat mnerima piala oscar, krn sewkt kecil sang ibulah yg selalu mngatakn bahwa semua lukisan tanganx setara picasso, pd saat dlm keadaan sulit sang ibu selalu bilang pdnya, Jodi tidak ada yg sulit saya percaya kamu pasti bisa mengatasinya.....semangat selalu bunda, semoga dimudahkan selalu urusan,diberkahi keluarga, aamiin.

Kristin Or Ichien mengatakan...

salut deh ama mba prima *swear* moga terus bisa membimbing balqiz ya mbak, diberi sehat semuanya *hugs*

Akira's Blog mengatakan...

wow... Mbak Prima, aku sll salut dengan kesabaranmu. :D Dan Balqis yang makin hebat. Suka baca setiap step keberhasilan Balqis. gutlak girl... :)

Elsa mengatakan...

aku bener bener ikutan seneng nih

Tri Sapta mengatakan...

Sabar itu mencerdaskan hati dan pikiran ya bunda...coba lihat dalam diri bunda selalu saja menemukan hal-hal baru dalam membimbing Balqiz.