Senin, 27 Juni 2011

berjalan

pertanyaan inilah yang paling sering diajukan kepada bunda, dari para orangtua yang memiliki anak dengan hambatan penglihatan :


'bund,.... balqiz umur berapa bisa berjalan?'

'bund,.... anakku belum bisa berjalan, kenapa ya?'

'bund,.... minta tipsnya dong buat ngajarin jalan anakku'


kita ingin anak kita bisa berjalan, namun sudahkah kita memberikan konsep berjalan padanya?

sudahkah kita memberikan banyak informasi tentang berjalan?

sudahkah kita bisa meyakinkan anak kita bahwa berjalan itu menyenangkah?

bukanlah sesuatu yang menakutkan??


mari kita coba,...


adegan 1

'nak... ayo sini ibu gendong' seorang ibu meraih anaknya sembari mengangkat untuk digendong

'yuk... kita ke teras ya..' sembari melangkah

'ini ibu gendong sambil berjalan'

'berjalan itu dengan menggunakan kaki.... ayoooo mana kakinya?' sembari digendong sembari ngobrol

'nah... ini dia kakinya' sembari menemukan kaki anak..

'ini kaki kanan, ini kaki kiri.... wah ada apanya ini ya???? ini namanya jari kaki. yuk kita hitung'

'ibu sedang berjalan, berjalan itu dengan kaki, kaki kanan dan kaki kiri'

'melangkah dengan kaki kanan dan kaki kiri bergantian yaaaa'

'nah senang kan kita berjalan, nah sekarang kita sudah sampai di teras'

'asyik kan.... dengan berjalan kita bisa ke teras, bisa ke taman, bisa ke kamar'


contoh obrolan diatas selain membangun komunikasi dengan anak, sekaligus memberikan informasi tentang berjalan. sekaligus belajar mengenai anatomi tubuh, dalam hal ini kaki dan jemari.


saran bunda, sebelum melatih atau mengenalkan anak berjalan, beri anak informasi yang banyak mengenai konsep berjalan. dan beri dukungan bahwa berjalan itu menyenangkan.


adegan 2

'nak, yuk ibu bantu berdiri ya.... kita injak lantai' sembari meletakkan kaki anak dilantai

'yuk... hup! nah sekarang sudah berdiri, asyik kan.... waaaaa ternyata kamu tinggi ya nak!'

'hiiiiii.... dingin ya lantainya? gak papa... lantainya dingin dan keras'


adegan 3

'nak coba kita pegang di pinggiran meja.. sambil berdiri ya'

beberapa langkah di depan, minta bantuan keluarga untuk membunyikan mainan yang bisa menarik perhatian

'waaaa.... ada bunyi apa thu nak?'

'yuk kita cari yaaaaaaaa....' sembari dibantu melangkahkan kaki anak mencari benda yang berbunyi

'asyikkk... dapat!'


adegan 4

'ibu punya mainan nih' perkenalkan bentuk alat bantu yang diberikan

'ayo kita pegang..... waaa ada bunyinya'

'bisa didorong nih!!!' sembari membawa tangan anak mendorong

'asyik... waaaa mainannya berjalan'

saat memperkenalkan alat bantu, biarkan anak bereksplorasi terlebih dahulu. hingga anak puas dan yakin bahwa alat bantu tersebut nyaman, aman dan membuatnya senang.


adegan 5

'jatuh ya nak?' sambil memeluk

'gak papa.... anak ibu sudah semakin besar, semakin pintar. tadi jatuh ya nak'

'yuk sekarang ibu peluk dulu yaaa... besok kita main lagi'


mudah mudahan ilustrasi diatas bisa membantu para sahabat, bagaimana melatih dan menjalin komunikasi dengan anak. yang perlu diingat adalah, bahwa tidak ada yang instan. semuanya perlu waktu, perlu proses. ada anak yang hanya dalam hitungan minggu sudah bisa percaya diri melangkahkan kakinya sendiri. namun ada anak yang perlu waktu berbulan untuk bisa lancar berjalan. usahakan berkegiatan dalam keadaan nyaman, dan menyenangkan. tidak perlu waktu yang lama.... 10 - 15 menit di awal awal, sudah cukup.


mengingat anak anak dengan hambatan penglihatan tidak bisa melihat contoh bagaimana berjalan,.. informasi mengenai konsep berjalan sangat diperlukan. dan untuk memupuk rasa percaya diri dan keberanian, perlu juga ditanamkan bahwa berjalan itu adalah sesuatu yang menyenangkan. dan harus diakui pula bahwa anak anak dengan hambatan penglihatan memiliki delay, namun sahabat, jangan hal itu menjadi kendala,..


mengenai alat bantu berjalan, bunda tidak menyarankan sitting baby walker, coba mencari alat bantu yang model di dorong. beberapa contoh alat bantu berdiri/ berjalan bisa dilihat di album bunda (album alat bantu berdiri/ berjalan). namun sekali lagi, hanya sebagai contoh. para sahabat bisa memodifikasi alat sesuai dengan kebutuhan. bahkan sebuah kursi plastik pun bisa digunakan sebagai alat bantu. jadi... tidak harus mahal dan mengeluarkan dana yang besar untuk membeli/ membuat alat bantu.


mari sahabat bunda semua, kita melangkah bersama membuka jalan bagi ABK kita,.. tetap semangat, dan meyakini bahwa anak kita bisa!! guru terbaik adalah orangtua,.. go go go....





Rabu, 01 Juni 2011

berkunjung ke SLB A Negeri Bali

Alhamdulillah, kemarin 23 s/d 25 Mei 2011, bunda mempunyai kesempatan untuk berkunjung ke SLB A Negeri Bali.

gedung sekolah yang terletak di Jalan Serma Gede No. 11 Denpasar, Bali terlihat apik dan mempunyai bangunan yang bagus. Bunda bertandang bersama Ramaditya dan Ibu Viera yang juga memiliki seorang putri penyandang tunanetra berusia 3 tahun.

kami disana didampingi oleh Ibu Fajar dan Pak Sutadi. sayang sekali Pak Ngakan selaku Kepala Sekolah sedang ada kesibukan lain sehingga kami tidak bisa bertemu dengan beliau. berkeliling di seputaran komplek sekolahan.

problema dari gedung yang disediakan oleh pemerintah adalah terkadang sang kontraktor tidak berkonsultasi dengan pihak pihak terkait yang mengerti akan kebutuhan dari anak anak tunanetra. sehingga yang terlihat ada banyak bagian bagian gedung yang tidak aksesible untuk anak anak tunanetra. sangat disayangkan.

fasilitas fasilitas penunjang guna proses belajar mengajar juga masih terbatas. berharap dikemudian hari pemerintah dapat menyempurnakan hal ini sehingga anak anak penyandang tunanetra yang belajar disana bisa berpotensi maksimal.

jumlah siswa yang ada saat ini berjumlah 60an siswa, dari rentang usia 5 tahun hingga 18 tahun. sebagian ditampung di asrama dikarenakan tempat tinggal siswa yang berjauhan. bahkan ada beberapa siswa yang berasal dari luar Bali. diantara 60an siswa tersebut terdapat beberapa siswa yang penyandang tunaganda. sehingga pembagian waktu belajar bagi anak anak adalah, kelas pagi untuk anak anak tunanetra, dan kelas siang diperuntukkan bagi anak anak tunaganda.

senang sekali bisa berinteraksi dengan para siswa disana. mereka cukup kritis dan berani untuk diajak berkomunikasi.

dan......
ada satu properti mereka yang sebenarnya sangat didamba oleh para tunanetra, dan bunda sendiri juga mupeng pengen punya! mesin brailo alias mesin cetak braille. wow,...
dengan adanya mesin cetak braille mereka bisa mencetak sendiri buku buku yang diperlukan bagi proses belajar mengajar anak anak. dan... tidak semua SLB A mempunyai mesin cetak ini.

berharap dikemudian hari bisa berkunjung kembali ke sini dan juga mengunjungi banyak SLB A lainnya di berbagai daerah. Amin ^_^