Selasa, 09 Oktober 2007

Selasa, 02 Oktober 2007

positif thinking

mempunyai anak yang memiliki kebutuhan khusus bukanlah "the end of the world" justru... sebuah dunia baru telah dibukakan. bagi bunda, anak adalah segalanya, walaupun menyadari bahwa "anak" bukanlah milik kita, hanyalah titipan "anugrah terindah" dari Yang Maha Memiliki untuk diasuh, dididik, dibimbing oleh bunda.

sebuah pertanyaan yang dilontarkan kepada bunda minggu lalu, saat berkunjung ke rawinala dalam rangka mengurus pendaftaran sekolah balqiz.

"jika dan hanya jika, balqiz tidak hanya tunanetra melainkan juga tunarungu, atau dalam kondisi yang lebih buruk lagi, apakah sikap Ibu Prima akan tetap sama seperti ini?"

waks!! sebuah pertanyaan yang "dalam" sekali maknanya.
adalah harapan semua orangtua dalam doa pinta kepada Yang Maha Kuasa untuk dapat memiliki permata hati yang "normal" yang "lengkap" yang "sempurna" namun tetapi.... bunda "tidak bisa memesan", bunda tidak bisa "mencetak", bunda tidak bisa "mendikte" dan bagi Yang Maha Kuasa sebenarnya tidak ada kata "cacat" tidak ada kata "kurang" tidak ada kata "tidak sempurna"

balqiz adalah sebuah anugrah terindah dan sebuah anugrah yang teramat sempurna. bagi Yang Maha Kuasa, balqiz adalah "sempurna". sulit memang menjabarkan "kesempurnaan" itu tetapi bunda tetap yakin bahwa balqiz adalah sebuah anugrah terindah dan sebuah kesempurnaan. sebuah jawaban yang abstrak..... memang!

buat bunda, penerimaan anak yang mempunyai kebutuhan khusus diperlukan sebuah positif thinking. Insya Allah jika orangtua telah memiliki positif thinking, semua jalan akan terbuka dengan mudah bagi masa depan anak. Amien.